Catatan Lukman Wafi Usai Mundur dari Ketua KONI Bojonegoro

Lukman Wafi mundur

SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia

Bojonegoro – Begitu terpilih sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) periode 2015 – 2019, Lukman Wafi putuskan KONI harus keluar dari lingkungan kantor Pendidikan Nasional Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tempat KONI berkantor selama ini. Tidak ada yang bisa di bawa kecuali 1 set komputer dan seperangkat kursi tamu.

“Alhamdulillah, saat ini KONI berkantor di jalan protokol membuat pengurus KONI, Cabang Olahraga (cabor), pelatih dan atlet menjadi sering datang ke kantor bahkan menjelang pelaksanaan Porprov ke VI  menjadi jujukan KONI propinsi dan KONI Kabupaten/Kota se Jatim,” kata Lukman Wafi.

Lalu koordinator olah raga kecamatan dibentuk dan dikukuhkan, ini semua  menjadi bagian dari penguatan kelembagaan. Untuk menunjang aktifitas, saat ini KONI memiliki barang barang inventaris, dari kamera, komputer, lcd, warles, kursi dan meja rapat sampai 15 unit alat fitnes utk dimanfaatkan oleh atlet.

Sejak tahun 2018 tidak ada lagi pemberian bantuan dana kepada atlet dan cabang olahraga yang dilakukan dengan cara tunai, kecuali harus melalui transfer ke rekening masing-masing.

Dukungan dana kepada cabor menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya dengan berbasis pada pembinaan dan prestasi. Antara cabor yang serius melakukan pembinaan dengan cabor yang hanya sekedar ada tentu saja berbeda. Dalam periode 2015 – 2019  ada 7 cabang olahraga baru yang bergabung dengan KONI Bojonegoro.

Untuk keperluan Porprov 2019 Pemkab, telah mengalokasikan  bantuan dana hibah kepada KONI sebesar Rp5,6 Milyar yang harus di jawab dengan prestasi, dan KONI sudah mempersiapkan atlet berprestasi sejak tahun 2017 untuk menghadapi Porprov 2019.

Baca Juga :   Andalkan Pemasaran Digital, Gara Rana Paranina Sukses Kembangkan Usaha Cake

Untuk menangani kejuaran multi even seperti Porprov, KONI yang harus menyiapkan atlet bukan yang lain. Munculnya mosi tidak percaya secara tiba-tiba yang berlanjut pada permintaan dilaksanakannya Musyorkablub membuat persiapan Porprov 2019 menjadi berantakan.

Puslatkab menjadi tidak terurus, agenda-agenda kerjasama dengan dosen Unesa Surabaya dan Kodim 0813 Bojonegoro harus berakhir tanpa kejelasan, padahal hanya tersisa  waktu 5 bulan menuju Porprov 2019.

“Saya selaku Ketua KONI Bojonegoro yang masih sah, tidak tahu persis bagaimana sesungguhnya sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, bagaimana Pemkab memanfaatkan even besar ini,” ungkap pria ramah ini.

Atas pertimbangan, bahwa Bojonegoro harus tetap menjadi tuan rumah, Pemkab Bojonegoro harus sukses dalam penyelenggaraan kejuaraan multi even Porprov ke VI tahun 2019, bahwa atlet atlet Bojonegoro segera berlatih kembali agar bisa berjaya  di daerahnya sendiri. Bupati Anna Muawanah tidak boleh terganggu konsentrasinya dengan kegaduhan ini, agar bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik.

Pun KONI Bojonegoro agar segera beraktifitas kembali, menangani program yang sudah tersusun dan musyorkablub bisa dengan mudah dilaksanakan dan apalah artinya nama seorang Lukman Wafi di bandingkan dengan kepentingan Bojonegoro yang lebih besar agar berjaya di kejuaraan multi even porprov ke VI tahun 2019.

Baca Juga :   Berburu Rupiah dari Butiran Peluh Pekerja Migas

Untuk itu, maka dengan ini saya Lukman Wafi menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua KONI Kabupaten Bojonegoro periode 2015 – 2019.

Tentang permintaan dilaksanakannya Musyorkablub oleh sejumlah cabor, sebenarnya belum menggambarkan keinginan organisasi karena ada 4 cabor yang tidak ditandatangani oleh Ketua dan bahkan ada Ketua Cabor yang merasa tidak membubuhkan tanda tangan, sehingga permintaan musyorkablub tidak memenuhi syarat.

Tetapi saya beri karpet merah agar musyorkablub bisa diselenggarakan, dimana dengan telah mundurnya saya sebagai ketua KONI, berarti Ketua KONI dianggap berhalangan tetap, maka dengan sendirinya Musyorkablub bisa dilaksanakan untuk memilih Ketua KONI yang baru menghabiskan periode kepengurusan sampai bulan September 2019.

Dengan demikian kita semua, baik itu dari unsur pemkab, cabang olahraga dan KONI sendiri sudah melangkah dengan aturan  yang benar sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga (ADART) KONI.

“Saya berterima kasih kepada Bu Anna Muawanah Bupati Bojonegoro, sebelumnya sudah tiga kali saya berkesempatan menghadap beliau melaporkan program KONI 2019 dan persiapan atlet menyongsong porprov 2019,” ucapnya.

Mulai saat ini mari kita lupakan kegaduhan, mari berfikir positif mari kita menatap kedepan menyongsong even besar Porprov ke VI yg akan di helat dari tanggal 6 – 13 Juli 2019, dan saya akan hadir di venue venue pertandingan bertepuk tangan tatkala anak-anak Bojonegoro menerima kalungan medali.(rien)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *