DBH Migas Bojonegoro 2016 Meningkat

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia 

Bojonegoro – Pendapatan dari keberadaan Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, menentukan langkah selanjutnya bagi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Menurut Bupati Suyoto, dengan asumsi pada tahun 2016 Blok Cepu yang di operatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sudah mencapai puncak produksi pada pertengahan tahun ini, total pendapatan minyak diproyeksi mencapai 231.000 Barel/hari atau sekitar 83,4 juta barel/tahun.

“Sehingga target pendapatan dari DBH Migas dalam APBD 2016 meningkat dari tahun sebelumnya. Yakni dari sekira Rp800 miliar menjadi Rp1,4 triliun,” tandasnya. 

Data yang didapatkan dari Dinas Pendapatan setempat, DBH Migas selama tiga tahun terakhir diantaranya untuk tahun 2013 jumlah DBH minyak terealisasi sebesar Rp408.707.761.853 dari target Rp445.497.072, tahun 2014 terealisasi sebesar Rp607.948.763.125 dari target Rp608.260.204.240, dan tahun 2015 terealisasi sebesar Rp745.337.399.486 dari target Rp793.834.747.828.

Sementara untuk DBH gas bumi tahun 2013 terealisasi sebesar Rp3.422.938.722 dari target Rp2.420.067.948, tahun 2014 terealisasi sebesar Rp7.087.516.300 dari target sebesar Rp8.061.479.000, dan tahun 2015 terealisasi Rp3.709.308.745 dari target Rp4.717.014.745.

Baca Juga :   Besok, Menteri ESDM Kunjungi Blok Cepu

“Kalau untuk jumlah atau nilai Participating Interest atau PI Blok Cepu, saya belum tahu pasti. Tapi, yang jelas baru bisa kita dapatkan dua sampai tiga tahun lagi,” imbuhnya.

Pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dari DBH Migas dimanfaatkan  untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satu pemanfaatan DBH migas ini adalah untuk pendapatan desa melalui alokasi dana desa (ADD). 

“Didalam Undang-undang No 6 tahun 2014 atau PP no 43 tahun 2015, ADD minimal 10% dana perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk  Bojonegoro 12,5% dana perimbangan dikurangi DAK. Jadi diatas ketentuan,” jelas Suyoto.

Untuk ADD yang dibagikan kepada 430 desa se Kabupaten Bojonegoro, tahun 2014 Pemkab telah merealisasikan sebesar Rp123,403 miliar dan tahun 2015 sebesar Rp204 miliar. Faktor yang mempengaruhi besaran ADD antara lain luas wilayah, jumlah penduduk, serta daerah penghasil.

” Selain itu, pendapatan migas juga dimanfaatkan untuk sektor pendidikan,” tukasnya.

Melalui DBH Migas pendidikan, Pemkab Bojonegoro setiap tahunnya memanfaatkan dana tersebut untuk peningkatan infrastruktur sekolah terutama di wilayah ring 1 lapangan migas.

Baca Juga :   Pertamina Perjelas Status Pertamini

Dinas Pendidikan juga telah memberikan kompensasi kepada siswa dan siswi kelas II dan III tingkat SMA tiap bulannya, serta beasiswa melalui bidik misi bagi mahasiswa berprestasi.

“Tahun 2015 siswa SMA kelas II mendapat Rp250.000 dan kelas III mendapat Rp500.000. Tahun ini rencananya kita naikkan menjadi Rp2 juta tiap anak,” pungkasnya. (Rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *