Dewan Minta Tripatra Kabulkan Permintaan Warga

SuaraBanyuurip.com – Ririn W

Bojonegoro – Maraknya aksi unjuk rasa dari warga dengan memblokir jalan menuju lokasi proyek minyak dan gas (Migas) belakangan,  membuat kalangan DPRD Kabupaten Bojonegoro cemas.  Mereka khawatir aksi warga tersebut pada akhirnya bisa menghambat jalannya proyek negara tersebut.

Aksi terbaru dilakukan warga Dusun Sukorejo (puduk), Desa Bonorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

“Sebaiknya warga tidak melakukan aksi pemblokiran seperti itu, kami siap menjembatani apabila ada kendala di lapangan. Tapi sayangnya hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait aksi warga di Desa Bonorejo tersebut,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Suyuti, Selasa (18/9/2012).

Dia katakan, meskipun tidak mendapatkan laporan secara resmi namun telah mendengar kabar terkait tuntutan warga, diantaranya tentang kompensasi uang tunai, perbaikan akses jalan warga ke sawah sekitar sepanjang 80 meter, pengoptimalan tenaga kerja dari desa, dan kesepakatan beroperasinya truck staful di malam hari harus dilaporkan dan disetujui warga.

“Itu semua perlu ada komunikasi yang baik, dan saat ini kan masih dikoordinasikan antara warga dan PT Tripatra. Ya kalau kondisinya begiru saya kira kompensasi yang diminta harus dipenuhi karena proyek tersebut berdampak negatif pada mereka,” tukasnya.

Baca Juga :   Warga Hentikan Pembangunan Puskesmas Gayam

Dia tambahkan, permasalahan tersebut akan diselesaikan oleh PT Tripatra selaku kontraktor Engineering Procurement and Construction (EPC) 1, sumur Banyuurip, Blok Cepu. Akan tetapi Dewan belum akan turun tangan karena hingga kini belum ada yang melaporkan hal itu ke DPRD.

“Kami harap semoga PT Tripatra bisa mengatasi semua kendala itu dan diselesaikan sebaik mungkin agar tidak lagi menimbulkan gejolak sosial,” tukasnya.

Terpisah, Community Affair and Manager PT Tripatra, Budi Karyawan, menyatakan, untuk kompensasi tunai yang dituntut warga tidak mungkin dilakukan. Hal ini tidak pernah ada dalam  aturan dan kebijakan di perusahaan.

“Saya masih di lapangan, kalau masalah kompensasi tetap tidak mungkin dilakukan. Maaf, jangan diganggu dahulu, kalau ada perkembangan lagi akan kami kabari,” jawabnya singkat melalui Blackberry Messenger (BBM). (rien/tbu) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *