Dispertan Tuban Temukan Solusi Atasi Tembakau Kerdil Tapen

Cek tembakau kerdil

SuaraBanyuurip.com – Ali Imron

Tuban – Setelah meneliti fenomena daun tembakau kerdil di sekitar Lapangan Migas Tapen, di Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, petugas dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Tuban, Jawa Timur, menemukan solusi untuk mengatasi penyakit tersebut. Penyakit yang diduga karena faktor iklim, itu bisa diatasi dengan pupuk yang mengandung unsur Pospor (P) dan Kalium (K).

“Penyakit tembakau kerdil di Tapen dugaan sementara karena perubahan iklim,” ujar Kepala Dispertan Tuban, Murtadji, kepada suarabanyuurip.com, Senin (16/7/2018).

Setelah ada temuan tembakau kerdil pada Minggu (15/7) kemarin, Kasi, penyuluh, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) bersama UPTD Dispertan Senori langsung terjun ke lapangan. Gara-gara guyuran hujan beberapa hari lalu, mengakibatkan unsur Nitrogen (N) jadi tinggi.

Supaya hasil panen tembakau baik, petani Tapen harus segera memberi pupuk dengan kandungan unsur P dan K. Cara ini diharapkan mampu mengurangi kerugian, saat panen yang diprakirakan berlangsung pertengahan bulan Agustus 2018.

Diberitakan sebelumnya, petani Tembakau Tapen, Tono (43), menjelaskan, jika penyakit kerdil menyerang setiap musim tanam. Bedanya tahun lalu lebih sedikit, dibanding serangan tahun ini.

Baca Juga :   Tahun 2021, Bojonegoro Tanam 130 Ribu Pohon di Enam Kecamatan

“Dulu tak sebanyak ini tembakau yang kerdil,” sergahnya.

Petani yang menggeluti tembakau sejak tahun 1999 ini, sudah sangat berpengalaman merawat tanaman bahan baku kretek. Dia baru angkat tangan, saat penyakit kerdil ini muncul di wilayahnya.

Bagi tembakau yang kerdil, diameter daunnya tak lebih dari 10 Centimeter (Cm). Berbeda dengan tembakau normal, diameter daunnya bisa lebih dari 40 Cm. Resikonya jika daun tembakau kerdil, tentu tidak laku dijual ke tengkulak.

Sejak lama, tembakau menjadi andalan masyarakat di sekitar Lapangan Tapen. Gara-gara cita rasanya yang khas, tembakau tersebut mampu menjadi penggerak ekonomi di wilayah setempat.

Sampai sekarang tembakau Tapen masih menjadi buruan perajang dari Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat.(aim)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *