SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Operator lapangan migas Sukowati, Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ) meminjamkan ruangnya bagi para pelajar di SMK Negeri 5 Bojonegoro, Jawa Timur, untuk menggelar Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bidang Migas.
Terutama bagi para pelajar yang memilih jurusan Program Keahlian Teknik Pemboran Migas. UKK ini merupakan syarat kelulusan bagi para siswa dan mengukur kemampuan secara akademik yang diperoleh selama pembelajaran materi di dalam kelas.
Field Admin Superintendent JOB PPEJ, Akbar Pradima mengatakan, sebagai operator migas di WK Blok Tuban lapangan Sukowati, pihaknya sangat mendukung proses pendidikan apalagi dibidang migas. UKK yang dilakukan langsung di tempat kerja ini diharapkan menambah keterampilan siswa.
“Kami sangat mendukung kegiatan pendidikan untuk mendukung kesiapan tenaga kerja bidang migas,” ujar Akbar Pradima, Selasa (10/4/2018).
Selain digunakan sebagai tempat untuk UKK, sebelumnya perusahaan migas yang 75 persen sahamnya milik Pertamina itu juga bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Bojonegoro melaksanakan program JOB PPEJ Mengajar yang dilakukan secara rutin. Termasuk pengenalan proses eksplorasi migas dengan memberikan replika kepala bor.
“Replika well head atau kepala bor itu sebagai alat bantu ajar, sebagai bentuk kepedulian pendidikan di wilayah operasi JOB PPEJ,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana UKK SMK Negeri 5 Bojonegoro, Burhanuddin, menyatakan, kerjasama dengan pihak JOB PPEJ ini sangat membantu melengkapi kekurangan segi fasilitas di sekolah. Mengingat, SMK yang berada di Kecamatan Kapas itu baru akan meluluskan siswanya tahun ini.
“Tempat uji UKK biasanya di sekolah, namun karena masih terbatas fasilitas kemudian bekerja sama dengan perusahaan,” ungkapnya.
Siswa yang akan mengikuti UKK di CPA Blok Tuban sebanyak 56 siswa. Menurut Burhan, kerja sama antar sekolah dengan perusahaan migas ini sangat menguntungkan bagi siswa. Apalagi, rencananya SMK Negeri 5 Bojonegoro itu akan didaftarkan sebagai SMK Migas di Bojonegoro.
“Lebih diuntungkan karena selain mengenal alat pengeboran migas, mereka bisa langsung belajar di lapangan kerja,” pungkasnya.(rien)Â