SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bogor – Sebanyak 25 jurnalis dari daerah industri ekstraktif seluruh Indonesia mengikuti workshop tentang implementasi Extractive Industry Transparency Initiatives Indonesian (EITI) dan tata kelola industri ekstraktif di Hotel Novotel, Bogor, Jawa Barat, mulai Senin-Kamis (6-9/9 /2015).
EITI Indonesia saat ini dikoordinasikan di bawah Deputi Bidang Koordinasi Energi, Sumber Daya Mineral dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.Â
Pada pelaksanaan workshop ini, seluruh jurnalis mendapatkan materi terkait pentingnya transparansi dan pelaksanaan EITI di Indonesia.Termasuk suarabanyuurip.com yang mendapat undangan untuk mengikuti workshop tersebut.
Ada sekitar 7 narasumber yang memberikan materi di antaranya Kepala Sub Direktorat DBH SDA Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian ESDM, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Walhi dan perusahaan penambangan emas PT Antam.
“Karena banyak sekali pejabat baik dari pemerintah pusat dan daerah yang kurang memahami apa itu EITI,” kata Sekretariat EITI, Ronald Tambunan saat membuka acara, Senin (6/9/2015).
Pada sesi pertama ini semua peserta diharapkan dapat memahami pentingnya transparansi industri ekstraktif dan peran EITI serta melihat bentuk laporan EITI.
“Peserta akan mengunjungi produksi emas PT Antam supaya melihat dari dekat aktivitas industri ekstraktif dan penerapan nilai transparansi dari perspektif korporat BUMN,” pungkasnya.(rien)