SuaraBanyuurip.com – Totok Martono
Lamongan- Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Mahdumah Fadeli mencanangkan pendirian minimal 1 Taman Posyandu di setiap desa dan kelurahan. Hal itu disampaikannya saat Revitalisasi Posyandu dan Pelatihan Taman Posyandu bagi Kader Desa dan Kecamatan se Kabupaten Lamongan di Pendopo Lokatantra, Kamis (19/6/2014).
“Saat ini di Kabupaten Lamongan terdapat 1.735 Posyandu. Sedangkan pada tahun 2013 lalu baru terdapat 402 Taman Posyandu. Pada tahun 2014 ini ditargetkan tiap desa dan kelurahan minimal memiliki 1 Taman Posyandu. Sehingga setidaknya di akhir tahun nanti ada 474 Taman Posyandu di Kabupaten Lamongan,†ujar Mahdumah Fadeli, mengungkapkan.
Dia menerangkan, taman posyandu merupakan pengembangan peran Posyandu yang sebelumnya hanya pada kesehatan anak usia balita. Yakni dengan mengintegrasikan pelayanan kesehatan tersebut dengan pendidikan balita yang disesuaikan dengan usianya. Latar belakang dari pendirian Taman Posyandu adalah berdasar kajian ilmiah dan fakta sosial, terutama terkait usia emas perkembangan anak baik kecerdasan maupun kecakapan psikis yang terjadi pada usia dini
“Pada saat usia dini, merupakan masa pembentukan dasar-dasar kepribadian dan karakter yang sulit dirubah saat dewasa. Selain itu penelitian juga menyebutkan bahwa puncak kecerdasan sebesar 50 persen terjadi saat anak berusia 0-4 tahun, 30 persen saat usia 4-8 tahun dan 20 persen saat 8-18 tahun. Sehingga pendidikan anak usia dini sangatlah penting, “ tandas Mahdumah.
Dalam acara tersebut istri Bupati Fadeli kembali  menyampaikan akan adanya kendaraan operasional berupa sepeda ontel untuk 1.735 posyandu yang ada. Juga  pemberian bantuan insentif senilai Rp. 100.000 kepada setiap kader posyandu.
Para peserta pun menyambut responsif upaya Ketua Penggerak PKK Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan insentif maupun operasional guna mengembangkan kegiatan taman Posyandu di desa.
“Kader sangat mengharapkan bantuan sepeda onthel yang dijanjikan segera turun. Sekitar dua bulan lalu waktu berkunjung kedesa saya Bu Bupati juga menjanjikan hal sama. Para kader sudah menunggu namun belum juga kunjung terealisasi, “ ujar seorang istri kepala desa (kades) yang wanti-wanti namanya tidak ditulis (tok)