SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Bojonegoro – Pemerintah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, klaim bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dari 12 desa telah berjalan.
Plt Camat Gayam, Sahari, menyampaikan, sebanyak 12 BUMDes diwilayah semua telah berjalan. Tetapi masih belum semua bisa berjalan maksimal. Faktornya adalah sebagian besar BUMDes yang ada baru diperbaharui kepengurusannya.
“Awalnya adalah tinggalan dari kepala desa lama dan belum bisa berjalan. Sehingga tahun 2017 lalu, kami mendatangi langsung pembentukan kepengurusan BUMDes yang baru,” ujarnya kepada suarabanyuurip.com didampingi Sekretaris Camat Gayam, Ngadenan, Rabu (10/10/2018).
Di samping itu, juga dipengaruhi dari struktur organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang memadai.
“Kami terus melakukan pemantauan dan pendampingan sejak dibentuknya kepengurusan baru. Agar cepat berjalan sesuai harapan bersama,” tandas Plt Camat ring satu Banyuurip, Blok Cepu ini.
Kendati sudah ada lima BUMDes yang ada telah menjadi pilot project oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).
“Di antaranya BUMDes Gayam, BUMDes Katur, BUMDes Ringintunggal, BUMDes Begadon dan BUMDes Beged,” ujar pria ramah ini merinci. Lima BUMDes itu dianggap sudah berjalan dengan baik. Sehingga terus dilakukan pendampingan sampai berhasil dan menjadi mandiri . Sementara, tujuh desa lain menjadi perhatian bagi kecamatan.
“Selalu kita pacu supaya lebih baik lagi,” terangnya.
Kucuran Dana Desa (DD) dari Pemerintah Pusat diharapkan bisa di realisaikan untuk mendukung kemajuan BUMDes.
“Besarannya tergantung dari kemampuan desa masing-masing,” tandasnya.
Di tambahkan, dalam kesempatan rapat bersama, pihaknya mengaku selalu mempromosikan BUMDes yang sudah berjalan dan menjadi percontohan itu.
“Dengan harapan bisa memacu BUMDes lain untuk meniru,” pungkasnya.(ams)