Lantung Sumur Tua Cemari Anak Sungai Bengawan Solo

SuaraBanyuurip.comAhmad Sampurno

Blora- Pencemaran lingkungan akibat aktifitas penambangan sumur minyak tua kembali terjadi. Kali ini, lantung  atau minyak mentah yang ditengarai dari sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mencemari sungai yang bermuara di Bengawan Solo.

Sungai tersebut beradai di perbatasan antara Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro dengan Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Lantung itu mengalir bercampur dengan aliran sungai sehingga menjadikan warna air berubah kecokelatan dan menimbulkan bau tak sedap.

Yatno, warga Batokan menuturkan, kejadian itu berawal sejak pagi hari. “Saat itu kali sedang banjir dan banyak ikan yang mabuk,” katanya kepada suarabanyuurip Rabu (29/10/2014), malam.

Di menceritakan, saat pagi hari air belum begitu pekat warnya. “Hanya saja, bau lantung sudah mulai tercium. Kemudian bertambah menyengat sejak siang hingga malam hari,” ujar Yanto, mengungkapkan.

Ia menduga, lantung itu berasal dari daerah pertambangan sumur minyak tua di Wonocolo, Kecamatan Kedewan. Karena terguyur hujan semalaman, membuat lantung mengalir mencemari air anak sungai Bengawan Solo.

Baca Juga :   Warung Milik Janda Hancur Tertimpa Pohon

“Kali ini mengalir sampai Bengawan Solo. Karena itu dipastikan bengawan Solo juga tercemar oleh lantung,” kata Yanto.

Rismawati, warga Batokan yang lain membenarkan pencemaran lingkungan tersebut. Dia mengaku terganggu dengan bau lantung yang terbawa sampai ke sungai.

“Baunya sangat mengganggu, airnya juga menjadi tercemar dan banyak ikan yang mati,” katanya pada wartawan.

Senada juga disampaikan Seno, warga Kelurahan Ngelo, Kecamtan Cepu. Ia mengaku saat pagi melihat banyak ikan di Sungai Bengawan Solo yang mabuk. “Saya sempat menangkap ikan yang keracunan lantung bersama warga lainnya,” aku Seno.

Dari pantauan, saat pagi hari, Kamis (30/10/2014),  air kali sudah mulai kembali normal. Namun masih ada sisa lantung yang tersangkut dibibir kali.

Namun hingga saat ini belum ada pihak terkait yang bisa dimintai keterangan terkait tercemarnya air sungai oleh lantung yang diduga berasal dari penambangan sumur minyak tua. (ams)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Baca Juga :   Perusahaan Klaim Rugi Rp3,6 M per hari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *