Pemuda Kapu Sukses Budi Daya Jamur Tiram Dalam Goa

Budidaya jamur tiram digoa tuban

SuaraBanyuurip.com - Ali Imron

Tuban- Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) Pemuda Mandiri asal Dusun Tegal Pelem, Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sukses budi daya jamur tiram di dalam goa. Upaya alternatif pemanfaatan bekas lahan tambang kapur tersebut, disuport oleh Program Pemberdayaan Masyarakat Semen Gresik (P2M-SG) PT Semen Indonesia yang bersinergi dengan konsultan Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR).

“Awalnya hanya 500 baglog jamur sekarang berkembang jadi 5.000 baglog,” ujar Ketua OMS Pemuda Mandiri Desa Kapu, Wito (25), kepada suarabanyuurip.com, saat ditemui di lokasi budi daya di dalam goa, Kamis (10/1/2019).

Usaha pemuda Kapu ini telah berjalan setahun. Awalnya usaha mandiri ini berasal dari para pemuda yang mau berusaha. Alasan budi daya di dalam goa, pertama memanfaatan bekas tambang batu kapur yang tak dipakai. Kedua di dalam goa lebih lembab sehingga mempercepat pertumbuhan jamur.

Ternyata suhunya bagus sehingga jamur tumbuh cepat. Hambatan sementara belum ada. Adapun perawatannya lebih praktis dibanding di luar goa. Kalau di luar masih harus menyiapkan rumah jamur.

“Di Kapu banyak bekas tambang. Jadi kita manfaatkan supaya tak terbengkalai,” imbuhnya.

Modal awal yang dimiliki para pemuda Kapu hanya Rp2.000.000 untuk membeli 500 baglog. Perkembangan jamur sangat cepat. Sekarang sudah 5.000 baglog atas dukungan program PT Semen Indonesia.

Baca Juga :   Jenis-jenis Jam Tangan yang Wajib Anda Tahu

“Per hari rata-rata panen 20 Kg jamur dengan harga Rp15.000 per Kg,” terangnya.

Wito menjelaskan, goa bekas tambang kapur ditinggalkan penambang sejak tahun 2016. Kala itu ada larangan Perhutani untuk menambang kapur secara tradisional.

Para pemuda Kapu kemudian menamai rumah jamur pemuda mandiri. Sedia jamur tiram segar. Menerima pesanan jamur crispy, kripik jamur, sate jamur dan lain-lain.

“Rumah jamur ini terletak di Jalan Dusun Tegal Pelem, Desa Kapu, Kecamatan Merakurak. Telepon 085232283298, WA 081553079645, Fb jamur tiram mandiri,” bebernya.

Kepala Desa (Kades) Kapu, Darmu, SH mengapresiasi kegigihan pemudanya mendirikan rumah jamur. Meski usianya baru setahun, namun telah sedikit banyak memberi inspirasi bahwa ide dan kreatifitas tiada batas.

“Dulu sebelum 2005 banyak lokasi tambang kapur. Sekarang bekas-bekas tambang siap dikelola baik menjadi rumah jamur tiram maupun wisata,” sambungnya.

Tim ahli P2M-SG, Muhailili, mendorong pemuda Kapu terus mengembangkan programnya. Bekas tambang yang membentuk goa dengan sekat-sekat lorong, layak disulap menjadi wisata.

“Akses jalan menuju lokasi bisa diperbaiki dengan dukungan Pemdes,” terang pria ramah ini.

Baca Juga :   Belajar Otodidak, Kini Mahir Menggambar Sketsa dan Lukisan

Camat Merakurak, Agung Tri Wibowo, berencana menghadirkan beberapa pihak terkait untuk membahas wisata bekas tambang kapur. Utamanya Perhutani selaku pemilik lahan.

“Ini akan menjadi alternatif supaya bekas tambang bisa menambah nilai ekonomi sekaligus mengurangi kemiskinan,” beber mantan pegawai Bappeda Tuban.

Ketua DPRD Tuban, Miyadi, yang hadir dalam monitoring P2M-SG menambahkan, program pemberdayaan ini sangat bagus karena dapat ditangkap oleh masyarakat. Dengan bertambahnya nilai ekonomi, PT Semen Indonesia terus mengembangkan P2M-SG supaya kemanfaatannya dapat dirasa oleh masyarakat.

“Pemberdayaan ini bagus karena mampu membuka lapangan kerja dan mendorong pemuda lebih produktif,” imbuhnya.

Rumah jamur ini terbilang sukses, karena telah banyak mendapat pasar jelas. Yakni berupa jamur tiram segar di catering, maupun olahan jadi berupa jamur crispy, kripik jamur, maupun sate jamur.

“Kami berharap contoh ini bisa diteladani dan disosialisasikan ke masyarakat bahwa bekas tambang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutupnya.

Program budi daya jamur tiram ini mendapat dukungan CSR Semen Indonesia sebesar Rp30.000.000. Hadir dalam tim monitoring meliputi, Bappeda, DPRD, Media, P2M-SG, Camat, Kades, FMK, dan OMS Kapu.(Aim)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *