Perbaikan SDN Roboh di Ring 1 JTB Dianggarkan 2020

Nilai Penggunaan DBH Migas Pendidikan Tak Transparan

SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia

Bojonegoro- Pembangunan dua ruang kelas SDN Ngasem IV, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak dapat dilaksanakan tahun 2019 ini. Pemkab melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya setempat mengaku baru menganggarkan dalam APBD 2020. 

Ada dua ruang kelas SDN Ngasem IV roboh akibat diterjang angin puting beliung. Kerusakan terjadi sudah hampir sebulan lalu. Kegiatan proses belajar mengajar sementara dialihkan di rumah warga.

Lokasi SDN Ngasem IV ini berada di wilayah ring satu Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB), dan kawasan Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu.

Kepala Seksi Gedung Bidang Pembangunan Gedung Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Bojonegoro, Heri Prasetyo, menjelaskan perbaikan SDN Ngasem VI telah diaganggarkan di APBD 2020.

“Untuk perencanaan kita laksanakan tahun 2019,” ujarnya kepada suarabanyuurip.com, Jumat (21/6/2019) kemarin.

Perbaikan SDN Ngasem IV bisa dilakukan menggunakan anggaran kebencanaan. Namun tidak akan bisa menyelesaikan perbaikan karena terbatasnya waktu.   “

“Jika dikerjakan di Perubahan APBD 2019 waktunya tidak akan cukup,” tandasnya.

Baca Juga :   PPDB Blora, Anak Keluarga Medis dapat Kebijakan Khusus

Perbaikan gedung SDN Ngasem IV membutuhkan proses panjang. Mulai dari perencanaan maksimal 1 bulan, lelang satu bulan, dan pelaksanaan hingga selesai maksimal lima bulan.

“Malah tidak efektif, jadi tahun depan baru bisa diperbaiki,” pungkasnya.

Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, mengapresiasi langkah Pemkab Bojonegoro untuk memperbaiki kerusakan gedung sekolah terssbut.

“Daerah itu sangat mampu membangun gedung sekolah yang rusak, selain dari DAK juga ada DBH Migas Pendidikan yang nilianya sangat besar,” tegasnya.

Politisi Partai Demokrat ini meminta agar Pemkab Bojonegoro lebih transparan dalam pelaksanaan pembangunan dengan anggaran yang cukup besar. Salah satunya peningkatan infrastruktur di bidang pendidikan.

Data yang dia peroleh, jumlah DBH Migas pendidikan tahun 2018 lalu mencapai Rp70 miliar. Diperkirakan tahun 2019 ini jumlahnya lebih besar. 

 “Itu sangat bisa untuk membantu sekolah-sekolah yang kondisinya meprihatinkan,” pungkasnya.(rIen)



» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *