PGN Ingin Kelola Gas Jambaran – TBR

SuaraBanyuurip.comRirin W

Bojonegoro – Perusahaan Gas Negara (PGN) memantapkan keinginannya untuk berinvestasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Setelah sebelumnya sempat melakukan pendekatan, kali ini perusahaan plat merah itu sudah terang-terangan menyampaikan keinginannya untuk ikut andil mengelola gas bumi di lapangan Jambaran, Blok Cepu dan Tiung Biru (TBR), Blok Gundih.

Mereka memperkirakan potensi dua sumur gas yang terletak di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem (Jambaran) dan di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo (TBR), itu mencapai 1,7 triliun kaki kubik dengan produksi 300 juta kaki kubik per hari.

Keinginan PGN mengelola potensi gas bumi di Bojonegoro itu disampaikan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso kepada Bupati Bojonegoro Suyoto saat bertandang di rumah dinas, Senin (22/10/2012) kemarin.

“Iya, saat ini PGN sedang menjajaki pengelolaan potensi gas bumi di Bojonegoro,” ujarnya.

Menurut Hendi, PGN sudah melakukan pembicaraan dengan Pemkab Bojonegoro mengenai peluang mengelola potensi gas bumi di Bojonegoro. Potensi gas bumi di perut bumi Bojonegoro yang diperkirakan mencapai 1,7 triliun kaki kubik itu dapat menjadi ketahanan energi gas bumi nasional.

Baca Juga :   Peran dan Tugas TNI Dalam Objek Vital

“Pasokan gas bumi dari Bojonegoro dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi di Pulau Jawa,” ujar Hendi.

Akan tetapi, lanjut dia, pada  tahap awal pengelolaan gas bumi itu memerlukan persiapan. Seperti  perlu ada kawasan industri gas bumi dan infrastruktur pendukungnya. Diharapkan dengan pengelolaan gas bumi ini nantinya dapat memenuhi kebutuhan industri, bisnis, dan juga rumah tangga.

“Pengelolaan gas bumi itu harus memberi manfaat sebesarnya bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya,” papar Hendi.

Terpisah, Bupati Bojonegoro, Suyoto menyatakan bahwa  kandungan gas bumi yang melimpah di Bojonegoro akan dikelola untuk kemakmuran masyarakat Bojonegoro.

“Kalau potensi minyak kita tidak dapat diotak atik lagi karena rencana pengembangannya sudah dibuat. Tapi untuk potensi gas bumi ini nantinya dapat dikelola lebih baik dengan perencanaan yang matang,” imbuhnya.

Dikatakan,sejak tahun 2006 sebetulnya potensi gas bumi di Bojonegoro sudah diambil dan disalurkan ke luar daerah. Namun, pengelolaan gas bumi itu tidak membawa dampak bagi Bojonegoro.

“Nantinya potensi gas bumi ini sebagian akan diolah dan dikelola di Bojonegoro. Dengan begitu, pengelolaan gas bumi ini akan memberi manfaat bagi warga Bojonegoro,” tegasnya.

Baca Juga :   Pertamina Hulu Rokan Tajak Sumur ke 1.000 untuk Menopang Energi Nasional

Sementara itu, Direktur  Utama PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),  Dedy Afidick mengatakan, perusahaan milik daerah seperti PT BBS nantinya akan ikut terlibat dalam pengelolaan gas bumi dan tentu saja mengambil peluang usaha yang ada.

“Perusahaan daerah itu modal dan kompetensinya minim. Meski begitu, perusahaan daerah akan aktif ambil bagian dalam pengelolaan gas,” sambung mantan hubungan luar Mobil Cepu Limited (MCL), operator migas Blok Cepu ini.

Deddy menambahkan, PT BBS telah mengelola potensi gas lapangan Sukowati yang dikuasai oleh Joint Operating Body – Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ). Namun, produksi gas bumi yang dikelola di lapangan Sukowati itu terbilang kecil yakni sekitar 10 juta kaki kubik per hari. (rin/suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *