SuaraBanyuurip.com – Ahmad SampurnoÂ
Blora – Gas dari Lapangan Migas Trembul Kecamatan Ngawen, rencananya akan dibeli oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Blora, PT Blora Partra Energi (BPE). Namun, rencana itu sampai saat ini urung direalisasikan. Sebab, pembangunan jembatan Dusun Canggah yang menjadi akses utama menuju Lapangan Trembul juga belum ada tanda-tanda diperbaiki.
“Tidak harus selesai terlebih dulu. Minimal disana sudah ada pekerjaan jembatan yang dimulai,” ujar Dirut PT BPE,Christian Prasetya, Rabu (13/11/2019).
Dia mengaku tidak ingin ada masalah dikemudian hari, lantaran jembatan tersebut tidak segera dibangun. Selama ini, BPE pasif dan belum melakukan tahapan meskipun memiliki rencana akan melakukan pembelian gas.
Lapangan Migas Trembul dikelola oleh Kontrak Kerja Sama Operasi Pertamina EP (KSO PEP)-PT Giken Sarana Singapura (GSS) Trembul (SGT). Dalam operasinya, KSO PEP-GSS Trembul melalui jembatan Canggah sebagai akses utama. Pada tahun 2017 lalu, jembatan itu ambrol akibat sering dilalui kendaraan berat
“Setelah dilakukan proses pembangunan, mungkin kami baru melangkah,” jelasnya.
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), menurut dia, juga belum dilaksanakan.Karena, KSO Pertamina EP – PT SGT hanya sebagai operator Produksi Area Operasi Trembul pada Wilayah Kerja PT Pertamina EP. Gas yang diproduksi di Lapangan Trembul menjadi milik Pertamina
“Kami nanti membeli gas-nya dari Pertamina,” ungkapnya.
Gas sebesar 1 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet Per Day) rencananya akan dibeli oleh BUMD Blora untuk diolah menjadi Compressed Natural Gas (CNG). Tentunya juga akan dilakukan pembangunan CNG Plant yang tidak jauh dari mulut sumur gas. Serta pembangunan pipa dari mulut sumur menuju CNG Plant.
Dalam usahanaya itu, BUMD Blora menggandeng mitra, Yaitu PT Titis Sampurna. Yang saat ini menjadi operator Central Processing Plant (CPP) Gundih Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Â
“Semakin dekat lokasi pembagunan CNG Plant, maka semakin rendah biaya yang harus dikeluarkan,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Lapangan KSO PEP- PT SGT, Agus Pamuji Widodo, tidak banyak memberikan keterangan terkait PJBG tersebut.Â
“Kaitannya sama schedule PJBG, saya kurang paham. Karena ada PIC sendiri di Jakarta,” kata dia.
Yang pasti, lanjut dia, setelah jembatan diekerjakan bisa melanjutkan semua aktivitas seperti semula