Ratusan Korban Selamat Asal Tuban Trauma Berat

Penyerahan bantuan korban gempa dari pemkab tuban

SuaraBanyuurip.com – Diah Ayu Fadillah

Tuban – Ratusan korban gempa dan tsunami Palu Sulawesi Tengah asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang selamat masih mengalami trauma berat. Mereka sekarang sudah kembali ke Bumi Wali, dan belum siap untuk beraktifitas atau mencari pekerjaan baru.

“Bencana di Palu membuat keluarga kami trauma,” ujar salah satu korban selamat asal Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang,  Subandi (40), ketika ditemui suarabanyuurip.com, setelah penyerahan bantuan Sembako dari Bupati Tuban, Sabtu (13/10/2018).

Pria kurus ini, menjelaskan di tanah rantau mereka sudah berhasil mendirikan rumah yang layak. Munculnya gempa dan tsunami membuat harta benda habis, dan menelan sanak familinya.

Ketika terjadi gempa, ketiga bersaudara ini berjualan siomay di depan masjid terbesar di Palu. Semua orang berlarian panik, ada yang berlindung di lapangan.

Melalui mata kepalanya sendiri, orang-orang yang berada di lapangan seperti di blender dan diaduk-aduk. Seketika mereka lenyap seperti dihisap bumi.

“Saya selamat karena berlindung di masjid,” terangnya.

Sementara itu, korban lain Kasmolan menambahkan, pihaknya belum siap untuk beraktifitas atau mencari pekerjaan. Dirinya mau santai-santai dulu menenangkan pikiran.

Baca Juga :   Pemdes Kunci Gelar Musdes Tanggulangi Banjir Bandang

“Nanti kalau sudah, kita baru cari solusi mau kerja apa disini. Sekeluarga masih trauma berat,” sambungnya.

Kepala Desa Sumberagung, Sunarto menjelaskan, jumlah korban yang selamat ada 33 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 200 orang. Dari jumlah tersebut satu diantaranya meninggal, bernama Karni (50) yang terdampak gempa.

“Korban yang selamat diantarkan oleh pesawat TNI Hercules di bandara udara Abdul Rachman Saleh Malang, dan diantarkan ke Tuban menggunakan bus,” tegas Kades yang wilayahnya menjadi jalur distribusi pipa minyak Blok Cepu sepanjang 4.386 meter.

Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono menjelaskan, korban baru datang seminggu yang lalu. Rata-rata yang dikeluhkan warga adalah dokumen data diri, mulai KK, KTP, ijazah dan lain sebagainya.

“Dalam rangka Hari Jadi Tuban ( HJT ) ke- 725, Pemkab Tuban memberikan bantuan 33 paket Sembako untuk korban,” imbuh mantan Camat Widang ini.

Di tempat yang sama, Camat Plumpang, Saifiudin menegaskan, hal utama yang perlu dilakukan mendata orang-orang, dan lulusan apa saja. Kedepan pihak kecamatan juga akan bekerjasama dengan dinas terkait, untuk melengkapi data diri para korban.

Baca Juga :   Wagub : TMMD Solusi Percepatan Pembangunan

“Secepatnya akan kita buatkan karena sebentar lagi ada pameran bursa kerja,” janji mantan pegawai BKD Tuban.

Khususnya bagi korban yang usianya produktif, kepemilikan data diri sangat penting. Dikarenakan dokumen tersebut akan memudahkan dalam mencari pekerjaan. (Ayu)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *