Warga Minta Program Ternak Sapi Dimaksimalkan

SuaraBanyuurip.comEdy Purnomo

Tuban – Program kandang sapi di Desa Banyuurip, dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang diberikan Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) kepada sejumlah warga dan Karang Taruna (Kartar) dinilai kurang maksimal. Untuk itu warga memita agar program ini berkelanjutan, sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga desa.

Diantara permintaan warga terkait program tersebut adalah diberi pelatihan berternak sapi yang baik. Termasuk pembuatan makanan sapi untuk menanggulangi kesulitan pakan disaat musim kemarau. 

PEP telah memberikan hibah berupa kandang di desa sekitar wilayah eksplorasinya. Total bantuan sebanyak 32 kandang yang diberikan kepada karang taruna, dan warga setempat.

“Kalau bisa ya dilanjutkan lagi. Selain jumlah 20 kandang yang kurang, juga adanya bentuk program pendukung lain,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pertanian Desa Banyuurip, Suwarno, kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (21/8/2013).

Dia mengungkapkan, program pendukung lainnya itu diantaranya pelatihan pengolahan pakan sapi, pengolahan pupuk kompos dan beberapa program penunjang lain.

Baca Juga :   PPIP Tahap Tiga Capai Target

Senada diungkapkan Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, Abdul Haris. Dia menilai, hibah berupa kandang sapi sebagai program pemberdayaan ditempat tersebut masih kurang maksimal. Karena program tersebut belum menunjukkan keberhasilan sebagai bukti riil.

“Kalau ada bukti riil, saya yakin masyarakat dengan sukarela akan mengikuti program tersebut,” kata Abdul Haris.

Bukti riil tersebut, bisa ditunjukkan apabila program ini didampingi secara serius. Tidak hanya kandang. Tapi juga berupa pengolahan pakan ternak agar warga tidak perlu bersusah payah menghadapi problem pakan setiap datang musim kemarau. Terlebih saat ini ada larangan untuk menggembala ternak hingga masuk kedalam hutan.

Diketahui, hibah berupa kandang sapi diberikan PEP bertujuan  agar merubah prilaku warga yang memelihara ternak di dalam rumah. Sebab kondisi itu dikekhawatiran dapat mengganggu kesehatan warga.

“Kandang diberikan supaya warga memelihara sapi diluar rumah,” sambung Public Relation Analis PEP, Susan Purnamasari. (edp)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *