Gagas Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif

user
nugraha 21 Januari 2014, 22:52 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - D Suko Nugroho

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur menggagas pendirian pusat kebudayaan dan industri kreatif. Untuk merealisasikan rencana tersebut Bupati Bojonegoro, Suyoto mengumpulkan elemen masyarakat untuk berdiskusi dalam rangka menjaring masukan di halaman rumah dinas bupati, Selasa (21/1/2013).

Beberapa elemen masyarakat yang hadir diantaranya dari kalangan pejabat dilingkup pemkab, budayawan, seniman, penulis, tokoh agama, mahasiswa dan wartawan.

"Ini sebagai wadah untuk mewadahi keratifitas dan seni budaya masyarakat lokal Bojonegoro agar apa yang dihasilkan memiliki nilai jual dan menghasilkan," kata Suyoto.

"Impian saya di tempat itu nantinya terdapat perpustakaan, museum, semua budaya dan segala kreatifitas yang terpusat menjadi satu tempat. Sehingga tempat itu menjadi jujugan masyarakat dari dalam maupun luar Bojonegoro," papar Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Suyoto.

Menurut dia, selain sebagai wadah, gedung pusat kebudayaan dan industri kreatifitas akan menjadi tempat belajar sehingga menumbuhkankembangan dan melahirkan generasi muda kreatif. Sebab di dalam gedung itu akan diberikan sejumlah fasilitas seperti galeri, panggung, dan wifi agar aktifitas ditempat tersebut dapat diakses masyarakat luas.

"Karena itu saya mengajak semua elemen masyarakat untuk memberikan gagasannya sesuai latarbelakang masing-masing," tegas Kang Yoto.

Penulis dan pengarang terkenal, Sirikit Syah, mengapresiasi gagasan Bojonegoro membangun pusat kebudayaan dan industri kreatif. Karena ditempat itu akan terbangun sebuah pusat kebudayaan yang lengkap dengan kreatifitas. Sehingga Bojonegoro nantinya dapat menjadi pusat literasi.

"Ini merupukan gagasan yang brilian. Jika itu terwujud Bojonegoro akan menjadi satu-satunya kabupaten di Jatim yang memiliki literasi terlengkap," sambung Sirikit.

Pada bagian lain, Yusuf, pelukis Bojonegoro memberikan saran, agar dalam pembangunan pusat budaya dan industri kreatif tidak hanya menampung, namun juga sebagai sarana pengembangan para pelaku seni.

"Yang lebih penting bagaimana menumbuhkembangkan budaya dan kreatifitas masyarakat," sambung Yusuf. (suko)

Kredit

Bagikan