Gagas Pusat Kebudayaan dan Industri Kreatif

konsultasi
SuaraBanyuurip.com - D Suko Nugroho
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur menggagas pendirian pusat kebudayaan dan industri kreatif. Untuk merealisasikan rencana tersebut Bupati Bojonegoro, Suyoto mengumpulkan elemen masyarakat untuk berdiskusi dalam rangka menjaring masukan di halaman rumah dinas bupati, Selasa (21/1/2013).
Beberapa elemen masyarakat yang hadir diantaranya dari kalangan pejabat dilingkup pemkab, budayawan, seniman, penulis, tokoh agama, mahasiswa dan wartawan.
"Ini sebagai wadah untuk mewadahi keratifitas dan seni budaya masyarakat lokal Bojonegoro agar apa yang dihasilkan memiliki nilai jual dan menghasilkan," kata Suyoto.
"Impian saya di tempat itu nantinya terdapat perpustakaan, museum, semua budaya dan segala kreatifitas yang terpusat menjadi satu tempat. Sehingga tempat itu menjadi jujugan masyarakat dari dalam maupun luar Bojonegoro," papar Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Suyoto.
Menurut dia, selain sebagai wadah, gedung pusat kebudayaan dan industri kreatifitas akan menjadi tempat belajar sehingga menumbuhkankembangan dan melahirkan generasi muda kreatif. Sebab di dalam gedung itu akan diberikan sejumlah fasilitas seperti galeri, panggung, dan wifi agar aktifitas ditempat tersebut dapat diakses masyarakat luas.
"Karena itu saya mengajak semua elemen masyarakat untuk memberikan gagasannya sesuai latarbelakang masing-masing," tegas Kang Yoto.
Penulis dan pengarang terkenal, Sirikit Syah, mengapresiasi gagasan Bojonegoro membangun pusat kebudayaan dan industri kreatif. Karena ditempat itu akan terbangun sebuah pusat kebudayaan yang lengkap dengan kreatifitas. Sehingga Bojonegoro nantinya dapat menjadi pusat literasi.
"Ini merupukan gagasan yang brilian. Jika itu terwujud Bojonegoro akan menjadi satu-satunya kabupaten di Jatim yang memiliki literasi terlengkap," sambung Sirikit.
Pada bagian lain, Yusuf, pelukis Bojonegoro memberikan saran, agar dalam pembangunan pusat budaya dan industri kreatif tidak hanya menampung, namun juga sebagai sarana pengembangan para pelaku seni.
"Yang lebih penting bagaimana menumbuhkembangkan budaya dan kreatifitas masyarakat," sambung Yusuf. (suko)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit