Pasar Seni di Festibale Ramadhan Jadi Pemersatu Seniman

Pengunjung sedang melihat karya lukis Pasar Seni di Festibale Ramadhan yang digelar di Bale Parawangsa.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoo
Bojonegoro - Tak kurang dari 55 karya seni visual dari sejumlah seniman menghiasi dinding arena Pasar Seni dalam helat Festibale Ramadhan yang digelar di Bale Parawangsa sejak 26 Maret lalu. Karya-karya seni itu terdiri dari banyak aliran, mulai dari kaligrafi, abstrak, naturalisme, olah digital hingga drawing realis.
"Sebenarnya konsep yang diusung adalah pasar, namun ternyata tampilannya mirip pameran," kata Ramon Pareno mewakili Bale Parawangsa.
Menurutnya selain dijual langsung, pengunjung juga dapat memanfaatkan jasa para seniman yang terlibat di dalamnya.
"Misalnya pingin lukisan atau drawing wajah, bisa menghubungi seniman terkait. Tinggal memilih gaya seni yang dikehendaki. Bisa juga olah digital ataupun jasa foto seni," tambahnya.
Secara tak langsung, Festibale Ramadhan juga berdampak pada kemunculan seniman-seniman dari berbagai penjuru yang selama ini kurang diketahui karya dan kiprahnya.
"Selain itu kegiatan yang digelar di Bale Parawangsa ini seolah menjadikan seniman Bojonegoro dan sekitarnya lebih kompak tanpa ada sekat," tutur Agus Tri, seniman beraliran klasik.
Pasar Seni juga memberi akses pada pelaku kriya kreatif dan pelaku usaha kuliner untuk terlibat di dalamnya. Sejumlah karya kriya juga terpajang di dinding bangunan yang ada di bilangan Jalan Mliwis Putih, Kelurahan Ngrowo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut. Bahkan Bale Parawangsa juga menyediakan dinding promosi untuk pelaku usaha kuliner memasang informasi usahanya.
Dalam jadwalnya, Festibale Ramadhan bakal dibuka hingga 19 April mendatang. Dimana masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan tersebut sejak pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore.
"Alhamdulillah ada saja dermawan yang melakukan donasi untuk kegiatan kami, terutama untuk berbagi buka puasa dalam beberapa kegiatan," tambah Agus.
Para seniman yang terlibat berharap agar kegiatan seni dan kreatif yang terus digelar di Bale Parawangsa dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan. Sehingga nantinya dapat menjadi agenda rutin di Kabupaten Bojonegoro dan membawa kebaikan bagi masyarakat.(jk)
BERITA TERKAIT
Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Molor, Sukur Tuding Eksekutif Tidak Tanggap
Mengenalkan Kegiatan Hulu Migas ke Mahasiswa dan Akademisi
Jejak Kotor Pejabat Bojonegoro dalam Pembebasan Lahan
Bojonegoro Anggarkan Rp 900 Miliar untuk Rekontruksi Jalan Cor Beton
Rp 7,8 Miliar APBD Bojonegoro untuk Bantuan Partai Politik
Kacabdindik Bojonegoro-Tuban Imbau ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik
DLH Bojonegoro Kerahkan 3 Kendaraan Angkut Sampah di Alun-alun
Kisah di Balik Pancasila: Memahami Kerangka Ideologi Indonesia
Perspektif Masyarakat Jelang Pemilu Serentak 2024
Alun-alun Bojonegoro Dipenuhi Sampah
BPK Jangan Sekadar Periksa Keuangan Berdasar Laporan
3 Kloter CJH Bojonegoro Berangkat Kamis, dan 1 Kloter Berangkat Jumat
Warga Soroti Cara Pemkab Bojonegoro Bebaskan Lahan di Desa Kalangan
PPSDM Migas Genjot Pemahaman Materi tentang Operasi Produksi
PPSDM Migas Beri Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tingkat Operator
Dorong KKKS Laporkan Data Lifting Migas Bulanan
Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II Rp 3,3 Triliun Dimulai 2024
Penerimaan Negara Sektor Migas Bisa Berubah, Ini Penyebabnya
PPDB Jenjang SMA dan SMK di Bojonegoro Segera Dibuka
Khairul Anwar Ketuai PTMSI Bojonegoro 2023-2027
Pertamina Tanda Tangani Kontrak Kerja 2 WK dengan Skema Cost Recovery