Dukung Perluasan LCS Dalam Forum G20

24498

SuaraBanyuurip.com – Teguh Budi Utomo

Jakarta – Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP), Panutan Sulendrakusuma, menyatakan, pihaknya mendukung langkah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk mendorong negara-negara G20 dalam mengimplementasikan skema Local Currency Settlement (LCS) atau perjanjian penggunaan mata uang lokal dalam transaksi dagang dan investasi.

Menurutnya, LCS berperan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19. 

“Sebagai negara pemegang Presidensi G20, Indonesia perlu memberikan contoh dan menyerukan perluasan implementasi kebijakan LCS dalam mendukung pemulihan perekonomian pasca pandemi COVID-19, terutama bagi negara berkembang yang rentan terguncang dengan krisis ekonomi global,” kata Panutan.

Walau begitu, menurut Panutan, masih banyak pelaku usaha yang belum menggunakan fasilitas LCS ini karena menganggap Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang utama yang menguntungkan.

“Ini adalah tugas Pemerintah untuk terus menyosialisasikan LCS kepada pelaku usaha, sehingga program LCS dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengendalikan volatilitas nilai tukar, dan mendukung ekonomi negara,” lanjutnya. 

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menyampaikan pentingnya LCS mendukung program pemulihan ekonomi Indonesia dalam High Level Discussion, “Strategic Policy Framework to Enhance The Usage of Local Currency Settlement in Trade and Investment in Asia”, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga :   Kuliner Kikil Rumah Bersama Disabilitas Lezat dan Murah

Ia menjelaskan, inisiatif bilateral beberapa negara untuk mengimplementasikan diversifikasi mata uang, dan menggunakan LCS mampu mengurangi ketergantungan pada mata uang Dollar Amerika Serikat. Ia juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang telah mendorong implementasi LCS sejak 2018. 

Sebagai informasi, Indonesia sudah memiliki perjanjian LCS dengan beberapa negara diantaranya Tiongkok, Jepang, Thailand dan Malaysia. Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas Rupiah di pasar valuta asing domestik. 

Selain itu LCS juga memberikan manfaat kepada pelaku usaha. Diantaranya, biaya konversi transaksi yang lebih murah karena tidak perlu menukar mata uang ke Dollar, dan tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung dalam mata uang lokal.

Sementara itu Gubernur BI, Perry Warjiyo, optimis transaksi LCS di tahun 2022 akan meningkat, setelah tumbuh signifikan di tahun 2021. BI juga akan merencanakan perluasan kerja sama LCS dengan beberapa negara lainnya. (tbu) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *