Melihat Usaha Katering di Kawasan Migas, Omzet Bisa Rp 2 Juta Perhari

23947
SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Usaha katering punya prospek cukup bagus, terutama di daerah sekitar industri migas. Seperti dua kisah perempuan di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang sukses mengelola usaha katering ini.
Semenjak 2019 lalu, Rofiah Nur Aidah mulai mengembangkan usaha katering berawal dari pelatihan yang diadakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Hingga kini, ia masih menekuni usaha katering yang diberi nama Dapur Persada tersebut.
Dia mengaku, sehari mensuplai sekitar 300 kotak untuk tenaga kerja PT Rekayasa Industi di Proyek Gas Jambaran Tiung Biru (JTB).
"Itu untuk tiga kali makan, yakni pagi, siang, dan malam," jelasnya, Selasa (7/12/2021).
Usaha katering ini, kata dia, berawal dari pelatihan yang diadakan oleh EMCL pada 2008 lalu. Karena ingin mengembangkan usaha dan menjadi fundraising dari TK Persada, usaha ini diberi nama Dapur Persada.
"Dengan harapan bahwa usaha ini bisa menjadi berkah dan berguna untuk kemaslahan umat terutama di bidang pendidikan," kata perempuan asal Desa Begadon, Kecamatan Gayam.
Dia mengatakan, jumlah tenaga kerja yang terlibat ada sebanyak 8 orang dan rerata para wali murid dari Lembaga Pendidikan Persada.
Sementara, untuk bahan baku katering selain dari pasar Bojonegoro kebanyakan melibatkan warga lokal yang berjualan sembako atau penggilingan padi dekat rumah.
"Harapannya bisa ikut memberdayakan warga sekitar. Untuk omzet kalau order di kantor-kantor Rp 2 juta per hari. Karena setiap hari kami menerima pesenan juga selain dari proyek JTB," katanya.
Dia menambahkan, juga menyewakan alat katering juga sekaligus jasa memasang alat dan jasa pelayanan.
Sementara itu pemilik usaha katering lainnya yang mensuplai di PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk proyek gas JTB, Purwati mengatakan, sejak akhir 2019 lalu mulai belajar menggeluti usaha mikro kecil menengah (UMKM) yakni katering.
"Katering saya beri nama CV Gerbang Sewu," jelasnya dikonfirmasi terpisah.
Untuk jumlah pesanan di PT Rekind sekitar 400 box dengan berbagai macam harga yang diinginkan. Sementara, ia melanjutkan, tenaga kerja yang berjumlah 10 tenaga kerja lokal.
"Dan untuk kebutuhan makanan dari pasar kota Bojonegoro sendiri mulai dari sayur mayur, lauk pauk, dan buah buahan," jelas perempuan asal Desa/Kecamatan Gayam.
Menurut dia, terlibatnya di jasa katering untuk proyek gas JTB harapannya bisa terus untuk berkontribusi dalam pelaksanaan proyek strategis nasional hingga operasional nanti.(jk)
BERITA TERKAIT
Wapres Optimis Smelter PT Freeport di Gresik Beroperasi Mei 2024
Proses Tukar Guling TKD Ngampel Mandek, Tunggu Rekomendasi Bupati Bojonegoro
Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Pacal Dihentikan
Gelar Piramida, Sebut Peran Media Sangat Penting Bantu Harkamtibmas
Meriahkan 1 Abad NU, Smartfren Community Kolaborasi dengan Fatayat dan HIMA UT Cepu
Minimalisir Kenakalan Remaja, Kejari Bojonegoro Resmikan 46 Rumah RJ di Sekolah
Lagi, PPSDM Migas Selenggarakan Program Pelatihan Bantuan Masyarakat
Kemenkeu Ubah Mekanisme Pembayaran, PT Pertamina Semakin Kuat dan Solid
TPPI Investasikan Rp3 Triliun untuk Industri Paraxylene di Tuban
Pacu Produksi Minyak, Pertamina Hulu Rokan Reaktivasi 500 Sumur Idle
Jokowi Bermalam di Sidoarjo untuk Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU
Tahun 2023, Produksi Minyak Sukowati Field Ditargetkan 4.258 BOPD
Baznas RI : Angka Kemiskinan Bojonegoro Cukup Tinggi di Jatim
Teken MoU dengan Asia University di Taiwan, Unigoro Menuju Go Internasional
Wapres Ma’ruf Amin Bakal Resmikan Proyek Gas JTB
Soal Tambang Kapur, PT WBS dan Pemkab Bojonegoro Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Harga Beras Naik, Bulog Bojonegoro Berupaya Stabilkan Harga
PPK Purwosari Gelar Bimtek Bagi PPS Pemilu 2024
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Cegah Erosi Serap Emisi, Ademos dan PEPC Gelar "Ngopi Sareng Kawan Sungai Gandong"
Satpam PPSDM Migas Juara 1 PAM TKP pada HUT Satpam Ke-42