Petani Binaan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Panen Raya Padi Organik

22179

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora – Petani Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, panen raya padi organik untuk ke 6 kalinya sejak diluncurkankannya Program Coroporate Social and Responsibility (CSR) Pertanian Sistem Rice Intensification (SRI) Organik. 

Pertanian SRI Orgnik ini bagian Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) yang dilaksanakan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu di wilayah operasinya mulai Juni 2018 lalu. Progam PSRLB ini juga meliputi budidaya sayuran organik dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga). 

Panen perdana padi organik di Desa Bajo dilaksanakan pada tahun awal tahun 2019 lalu dengan lahan percontohan milik kelompok Tani Bina Alam Sri seluas 2,4 Hektare. Program tersebut telah berkembang dengan luas lahan untuk pertanian organik saat ini mencapai 12,3 hektar di tahun 2021. Dengan rata-rata hasil panen padi mencapai 9 sampai 11 Ton per hektar-nya.

“Hari ini kami penen untuk ke-6 kalinya. Hasilnya, dari penelitian dan kajian yang dilakukan, produksi padi kami sudah murni organik,”  kata Ketua Kelompok Tani Bina Alam Sri Desa Bajo, Rakib kepada suarabanyuurip.com, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga :   Harga Cabai Pedas, Disdag Bojonegoro Diminta Bertindak

Menurut dia, pertanian SRI organik ini mulai dilirik dan dikembangkan oleh petani desa lain sekitar Desa Bajo. Diantaranya Desa Bajo, Desa Tanjung, Desa Sogo, Desa Ngraho, Desa Wado, Desa Sidorejo, Desa Kedungtuban dan Desa Nglandean.

“Mereka mulai tertarik mengembangkannya,” pungkasnya.

Pertamina EP Asset 4 Cepu Field Manager, Afwan Daroni menyampaikan PSRLB semakin berkembang baik sejak dilaksanakan tahun 2018 lalu. Dari sedikit peserta dalam pelaksanaan pelatihan sekarang sudah berkembang banyak, bahkan telah menjadi pelatih. 

“Awalnya dulu panen rata-rata 7 ton per hektar. Saat ini sudah lebih banyak antara 9,6 ton sampai 11 ton,” jelasnya. 

Afwan berharap PSRLB bisa terus berkembang dan membantu ketahanan pangan Jawa Tengah. Selain itu, produksi pertanian organik yang dilaksanakan ini dapat mendukung kesehatan, karena tidak banyak menggunakan pupuk kimia.

“Tubuh menjadi sehat dan tanah juga tidak sakit karena pupuk kimia,” kata Afwan.   Dengan pertanian organik ini, tambah dia, beras menjadi lebih pulen dan tidak mudah basi.

“Mudah-mudahan bisa berjalan terus dan bermanfaat bagi kita,” tandasnya.(ams) 

Baca Juga :   Kerja Sama dengan Shopee, Lestari Muda Indonesia Latih UMKM Optimalkan Pemasaran Digital

 


» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *