Memasuki Musim Tanam Padi, Pupuk Bersubdisi Baru Terserap 83%

pupuk

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Memasuki musim tanam, pupuk bersubsidi belum terserap sepenuhnya. Padahal, para petani di Bojonegoro sudah mulai menanam padi. Hingga akhir November, pupuk bersubsidi jenis urea baru terserap 83 persen.

Kepala Bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas pertanian (Disperta) Bojonegoro Imam Nurhamid mengatakan, para petani harus segera menyerap jatah pupuk bersubsidi. Itu agar tidak terjadinya sisa pupuk untuk alokasi tahun ini.

“Karena itu, para petani segera menyerap pupuk,” katanya, Rabu (9/12/2020).

Dia mengatakan, pupuk jenis urea hingga kini yang terserap sebanyak 49.544 ton dari jumlah alokasi pupuk ada 59.576 ton. Dari penyerapan itu masih memiliki sisa sebanyak 10 ton. Itu jika dipresentasekan pupuk yang terserap sekitar 83 persen.

Untuk menyerap pupuk, lanjut dia, masih memiliki waktu sekitar setengah bulan pada Desember ini. Pihaknya berharap para petani segera menyerap jatah pupuk. Karena, untuk tahun depan alokasi pupuk sudah berbeda.

“Masih ada waktu setengah bulan. Dan kami menunggu masih ada penyerapan pupuk atau tidak. Yang menjadi catatan pupuk-pupuk itu digunakan pada segala jenis tanaman seperti jagung misalnya,” ujarnya kepada SuaraBanyuurip.com.

Baca Juga :   Lapangan Basket GOR Tak Layak Pakai

Imam menjelaskan, dari segala jenis pupuk masih banyak yang belum terserap. Misalnya seperti ZA dari alokasi pupuk 18.439 ton yang sudah terserap sebanyak 15.652 ton dan masih memiliki sisa 2.726 ton. Jenis SP 7.640 ton yang terserap sebanyak 6.927 ton dan masih memiliki sisa 712 ton.

“Sedangkan pupuk NPK dari alokasi 42.651 ton masih memiliki sisa 2.640 ton,” katanya. (jk)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *