Tim BPNT Jenu Cek Pengepakan Beras

21517

SuaraBanyuurip.com – Teguh Budi Utomo 

Tuban – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dikawan oleh tim secara ketat untuk semua komoditas yang akan didistribusi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Mulai dari proses pengepakan hingga ke tangan KPM dikawal secara serius oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Paguyuban Agen BPNT.

Pengawalan tersebut menjadi bagian dari komitmen bersama, agar program BPNT tidak terjadi permasalahan. Selain juga mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan Bansos dari Kementrian Sosial tersebut.

Pada periode bulan Desember 2020 terdapat 3.683 KPM penerima Bansos senilai Rp200.000 per KPM tersebut. Jumlah ini sama dengan periode bulan November. Sesuai pre order yang dilakukan KPM kepada agen, mayoritas KPM minta beras dengan kualitas premium, telur, tahu, dan tempe.

“Kami memiliki komiten agar program BPNT di Jenu ini tak terjadi penyimpangan, dan tepat sasaran,” kata TKSK Kecamatan Jenu, Imron, saat ditemui mengecek kualitas beras dari suplaier di Kantor Kecamatan Jenu, Senin (30/11/2020).

Imron yang kala itu didampingi Ketua Paguyuban Agen,  Saefur Rohman, menambahkan, cek kualitas beras dimulai dari pengepakan di gudang suplaier. Sebelum dipacking, beras dari tiga suplaier dicek oleh TKSK bersama Paguyuban Agen BPNT. Setelah itu dicek lagi oleh jajaran Forkopimka Jenu di Kantor Kecamatan sebelum dikirim ke 21 agen yang membawahi 17 desa di Jenu.

Baca Juga :   Sepi Pengunjung, Pelaku UMKM di CRECO Terancam Gulung Tikar

“Kalau ada barang kualitasnya tidak sesuai standar pasti kami minta diganti, sehingga sebelum sampai tangan KPM sudah kami sortir secara ketat,” tambah Imron.

Sedangkan Saefur Rohman menyatakan, belakangan banyak KPM di wilayahnya meminta agar program BPNT diteruskan pada tahun 2021. Alasannya Bansos yang dibiayai dari APBN tersebut sangat  membantu disaat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Tidak ada KPM yang mengajukan pengunduran diri sebagai penerima BPNT, yang banyak malah meminta agar program ini jangan dihentikan karena memang sangat membantu mereka,” kata agen dari Desa Wadung tersebut.

Sedangkan Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Tuban, SY Emanuel, mengatakan, pengecekan kualitas komoditas BPNT dilakukan untuk menjamin Bansos tersebut benar-benar sesuai ketentuan. Jika beras kualitas premium yang diterima KPM juga harus sesuai dengan standar beras premium.

“Beras premium diantaranya dengan patahan tak lebih dari lima persen, dari setiap pendistribusian kita awasi agar komoditas dari program BPNT ini sesuai dengan ketentuan,” kata Emanuel saat mengecek beras di Kantor Kecamatan Jenu.

Baca Juga :   Kesulitan Penuhi Pesanan Konsumen

Sedangkan Camat Jenu, Moch Maftuchin Riza, mengatakan, sesuai pengakuan warga program BPNT memang sangat bermanfaat. Apalagi pandemi Covid-19  juga berpengaruh terhadap sosial ekonomi KPM.

“Meski begitu kami tetap memantau agar program ini tepat sasaran, dan tidak sampai terjadi penyimpangan,” kata Reza, begitu mantan Camat Bangilan ini akrab disapa, saat dikonfirmasi secara terpisah.

Sesuai laporan dari para agen, ungkap Imron, KPM penerima program BPNT di Jenu berharap nilai maupun jumlah penerima program dari Kementerian Sosial ini bertambah. Entah itu Rp50.000 atau Rp100.000.

“Masyarakat meminta, kalau bisa penerimanya bertambah dan nilainya juga naik menjadi 250 ribu atau 300 ribu per KPM,” pungkas Imron. (tbu)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *