Pelaku UMKM Cepu Keluhkan Dana Banpres Tak Kunjung Cair

21108

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora – Pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Timur, mengeluhkan belum cairnya dana Bantuan Presiden (Banpres). Padahal daftar nama penerima sudah beredar di masyarakat sejak satu bulan lalu.

Sejumlah warga yang mengeluh tersebut merupakan nasabah dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Cabang Cepu. Mereka diajukan untuk memperoleh Banpres oleh lembaga keuangan tersebut.

“Sampai sekarang dana belum cair. Kenapa kesannya diulur-ulur,” ujar Hartini, warga Kelurahan Cepu kepada suarabanyuurip.com, Selasa (6/10/2020).

Hartini bukan satu-satunya pelaku UMKM yang mengeluh. Dona Probening Tyas, Ifa Farida, Kalimah dan Musri, berkeluh kesah atas permasalahan tersebut kepada ketua RT 001 RW 001 Kelurahaan Cepu, Jito Purnomo. 

Mereka menyampaikan ada kelompok lain yang sudah mendatangi PNM dan Kantor Cabang BNI 46 Cepu sebagai bank penyalur. Namun, mereka tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Pelaku UMKM harus didampingi oleh PNM jika ingin mebuat rekening.

Para pelaku UMKM mengaku membutuhkan bantuan tersebut di tengah pandemi seperti sekarang ini.

Baca Juga :   DKPP Bojonegoro Siapkan Benih Tembakau untuk Musim Tanam Juni Mendatang

“Kami sudah menunggu lama. Tinggal didampingi saja ke BNI buat rekening kan selesai. Tidak harus dipersulit,” keluhnya. 

Jito Purnomo menambahkan, dari petugas PNM bahkan melontarkan sejumlah pernyataan yang justru semakin membuat mereke jengkel.

“Kalau ingin segera cair setiap nasabah harus mencarikan 1 nasabah baru. Ini kan aneh,” ungkap Jito Purnomo.

Terpisah, Kepala PNM Mekaar Cabang Cepu, Yuning Puspita, menjelaskan ada proses yang harus dilalui untuk melakukan pencairan Banpres. Di antaranya harus melakukan pencocokan atau verifikasi data penerima.  Sebab, ada nama yang sama yang harus disesuaikan.

“Jadi tidak bisa cair begitu saja,” tandasnya. 

Dirinya mengaku, belum lama mendapatkan data penerima bantuan tersebut. Sehingga belum diketahui jumlah persisnya dari nasabah PNM yang mendapatkan Banpres. 

“Total yang kami ajukan ada 3.500 nasabah. Apakah mendapatkan semua, kami tidak tahu. Sampai sekarang jumahnya ada berapa yang mendapatkan kami juga belum tahu persis,” jelasnya. 

Sosialisasi tetap dilakukan apabila ada nasabah yang menadapatkan dana Banpres. Terutama bagi nasabah yang sudah memiliki Rekening BNI. Karena otomatis dana sudah masuk. 

Baca Juga :   KKN Kelompok 17 Unigoro Sosialisasikan Digital Marketing ke UMKM Sidomukti

“Kami juga perlu konfirmasi, karena kadang ada nasabah PKH yang kartu ATMnya dibawa oleh pendamping,” kata dia. 

Terkait dengan pembuatan rekening, lanjut dia, nasabah tidak perlu datang ke Bank BNI 46. Sebab, secara otomatis rekening dipersiapkan. 

“Nah, kami juga harus menunggu dari BNI juga. Kalau Rekening dan kartu ATM belum ada, bagaima bisa dicairkan. Jadi kami tidak mempersulit,” jelasnya. 

Ditanya tentang adanya persyaratan pencairan yang mewajibkan untuk mencari nasabah baru, Yuning dengan agak terbata-bata  menyampaikan, hal itu dilakukan supaya ada tetangga mereka yang juga bisa diusulkan untuk mendapat bantuan.  

“Karena yang kemi dengar, akan ada bantuan tahap berikutnya. Baik nasabah baru maupun lama bisa kami usulkan,” ujarnya.(ams)



» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *