SuaraBanyuurip.com -Â Â Joko Kuncoro
Bojonegoro - Awalnya limbah pabrik produksi bekicot menumpuk dan tak terurus. Namun, Angga Bangkit Pratama mencoba memanfaatkannya sebagai pakan ikan lele. Hasilnya, limbah bekicot tersebut mampu membuka peluang baru karena bekicot mengandung protein tinggi.
Angga kemudian menawarkan limbah bekicot lewat media sosial. Akhirnya ada permintaan dari pembeli. Awalnya memang sulit meyakinkan konsumen, karena limbah bekicot untuk pakan lele ini merupakan hal baru.
Namun setelah dua minggu berjalan, usahanya sudah dikenal banyak orang. Pesanan mulai berdatangan. Awalnya ada beberapa kendala dalam pengiriman diantaranya berat limbah bekicot yang terkadang ada selisih dibanding saat masih di pabrik.Â
“Ya, kemungkinan karena kadar airnya yang mempengaruhi,†katanya, Selasa (01/08/2020).
Hingga kini, dalam sebulan ia mendapatkan omzet Rp 5 juta hasil dari penjualan limbah. Dia mengatakan, sekali pengiriman mencapai 5 ton. Bahkan, bisa lebih tergantung permintaan. Meskipun dari limbah bekicot sendiri mudah didapatkan. Kini, dalam pengiriman menggunakan kendaraan pribadi agar lebih mudah.Â
Warga Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ini biasa mengirim hingga luar kota, seperti Tuban, Lamongan, dan Mojokerto.
“Sampai saat ini, dalam pengiriman masih saya sendiri,†kata pemuda.
Selain itu, limbah bekicot juga bisa digunakan sebagai pakan hewan ternak. Seperti hewan itik, bebek, dan angsa testimoni awal mengunakan hewan ternaknya sendiri. Karena, harganya lebih murah dibanding pakan ternak lainya.Â
“Dulu limbah bekicot sering dibuang. Padahal, jika bisa memanfaatkan akan mendatangkan ekonomi,’’ kata lelaki lulusan SMAN 3 itu. (jk)