SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Pemerintah Pusat menghimbau warga masyarakat untuk menggunakan masker secara serentak jika berada di luar rumah. Himbauan itu untuk mencegah sebaran virus corona atau covid-19 agar tidak meluas. Banyaknya masyarakat yang membutuhkan membuat stok masker habis dan langka.
Hal itu dimanfaatkan oleh warga sekitar Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) untuk memproduksi masker. Salah satunya Atik Aisyah (30), warga Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Berbekal kemampuan menjahit yang didapatkannya dari program pengembangan masyarakat (PPM) Pertamina EP Cepu (PEPC) tahun 2018 lalu melalui Balai Latihan Kerja (BLK), mampu memproduksi hingga 60 lembar masker setiap harinya.
“Semua masker yang kami produksi dibeli oleh PEPC, ada juga pesanan dari pihak luar baik dari teman atau toko-toko kecil,” ujar wanita berhijab ini kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (14/4/2020).
Atik bersyukur mendapatkan pesanan masker yang cukup banyak. Karena bisa mendapatkan laba cukup lumayan dan dapat untuk menambah penghasilan sehari-hari. Mengingat, suaminya hanya seorang buruh tani.
“Alhamdulilah, bisa untuk menambah penghasilan,” tukas ibu satu anak ini.
Warga ring satu JTB ini mengaku, harga masker yang dibuatnya tergolong murah namun juga berkualitas. Satu lembar masker dihargai antara Rp7000 hingga Rp10.000. Jika membeli dalam jumlah banyak akan memberikan diskon.
“Selain membuat masker, saya juga menerima jahitan baju dari warga sekitar,” tandasnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Pelem, Sudawam, menegaskan, warganya termasuk kaum ibu-ibu rumah tangga hampir semuanya memiliki penghasilan sendiri. Selain bekerja di proyek JTB, juga banyak yang berwirausaha.
“Kami dari Pemerintah Desa (Pemdes) Pelem selalu pro aktif memberdayakan masyarakat. Mengakomodir semua warga yang mulanya tidak bisa apa-apa kini bisa berwirausaha,” tukasnya.
Atik merupakan salah satu contoh warga yang berhasil mengembangkan kemampuannya setelah mendapatkan pelatihan baik dari PPM milik PEPC maupun program dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja.
“Kalau semua mandiri dan berwirausaha, saya yakin perekonomian warga Pelem akan semakin meningkat,” pungkasnya.(rien)