Proyeksikan Kenduruan Jadi Sentral Durian

Kades Jlodro Rujut
SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Sebanyak dua desa dari sembilan desa di wilayah Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tahun ini bakal dipilih Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban untuk diproyeksikan sebagai sentral buah durian. Dua desa tersebut adalah Desa Jlodro, dan Desa Jamprong.
"Terpilihnya dua desa ini karena sudah tumbuh 300 pohon dengan subur. Sehingga dapat menjadi pusat perkembangan raja buah," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kecamatan Kenduruan, Sugiharto, kepada suarabanyuurip.com, Sabtu, 25 Februari 2017.
Sejarah singkat adanya pohon durian di wilayah setempat, bermula dari bantuan 1.000 bibit dari Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban tahun 1980-an. Dari jumlah tersebut kini tersisa 300 pohon, dan baru tiga pohon di Desa Jlodro yang berbuah.
Untuk mengembangkan potensi buah durian, tahun ini Pemda berencana menyuplai 2.000 bibit kedua desa tersebut. Kebetulan di Desa Jamprong kini menjadi pusat pemboran Migas Sumur Albatros Putih (ABP-1) yang di operatori Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
"Masing-masing desa bakal memperoleh 1.000 bibit durian varietas montong asal Bangkok, Thailand dalam bentuk stek," imbuhnya panjang lebar.
Jauh sebelum petani memperoleh bibit, lembaganya bakal membina dan melatih warga sebelum menanam. Upaya ini untuk meningkatkan harapan hidup durian di wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.
Mendengar rencana ini seorang petani asal Desa Jlodro, Sumijan, sangat mengapresiasi perhatian Pemda. Pria yang memiliki kebun durian ini mengaku, setiap kali panen dalam setahun mampu mengahasilkan uang kisaran Rp 12 juta.
"Dari dua pohon durian dapat menghasilkan 500 buah," sambungnya.
Setiap kali panen, awalnya Sumijan langsung menjualnya ke pasar Jatirogo. Setelah itu melakukan promo, dan kini beberapa pelanggannya langsung membeli durian di kediamannya.
"Adanya penataan pasar buah yang paling kami butuhkan," sergah Tarno petani durian lain.
Pria anak satu ini, sudah lama serius menggeluti menanam durian. Meski duriannya belum berbuah, namun salah satu yang dikhawatirkan petani hanya soal pemasaran.
Mengetahui, keluh kesah warganya Kepala Desa Jlodro, Rajut, berharap Pemda mampu mendukung potensi durian di wilayahnya berupa pemberian bibit, penyuluhan, maupun pemasaran. Upaya tersebut untuk menjadikan Desa Jlodro menjadi agropolitan.
"Bantuan bibit ataupun pembinaan tanpa ada penataan pasar juga masih menyisakan dilema petani," sambungnya.
Mengantisipasi problem tersebut, pihaknya dalam waktu dekat bakal membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola potensi durian di wilayahnya. Sekaligus mengurangi permainan tengkulak yang berujung merugikan petani. (Aim)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit