Optimalkan Lahan Pertanian dengan Diversifikasi Tanaman

10866
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Bojonegoro – Petani harus bisa memanfaatkan lahan pertaniannya secara optimal untuk mengatasi semakin menyempitnya lahan pertanian akibat kegiatan industri migas maupun pembangunan lainnya. Salahsatunya adalah dengan meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian (Diverifikasi tanaman).
Demikian disampaikan Anggota DPR RI Komisi VIII, Kuswiyanto saat meninjau lahan pertanian seluas tujuh hektar milik Kelompok Tani dan Peternak Omah Embek Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (24/11/2016).
Di tempat ini, Kang Kus-sapaan akrab Kuswiyanto, melihat Ridwan begitu gigih bergelut dengan lahan pertanian. Ia bersama anggota kelompok lainnya tak canggung atau malu untuk naik turun pematang sawah.
Kemauan dan tekad Ridwan begitu kuat. Pengurus Karang Taruna Desa Ngampel (Ridawan,red) itu bersama pendampingnya berusaha mengoptimalkan lahan milik kelompok tani dengan berbagai macam tananam produksi pertanian di samping padi di antaranya bawang merah, lombok, terong, dan kacang tanah.
Menariknya lagi di antara tanaman itu ada tanaman Okra. Okra atau Jari Wanita ini adalah tanaman asli Benua Afrika yang mulai banyak dikenal masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir
“Okra bisa dimanfaatkan sebagai bahan sayur mayur yang konon mengandung bebagai macam khasiat bagi yang mengkonsumsinya,” kata Ridwan kepada Kang Kus yang ikut turun ke sawah untuk melihat tanaman.
Semangat Ridwan ini mengundang decak kagum Kang Kus. Politisi Parta Amanat Nasional itu mengaku bangga melihat masih ada pemuda ring satu pengeboran migas Lapangan Sukowati Pad B, Blok Tuban, yang mau bersusah payah naik turun pematang sawah untuk terus berusaha mengembangkan budidaya pertanian di wilayahnya.
“Ini adalah model cara bertani yang patut ditiru oleh petani kita sekarang karena kondisi lahan yang semakin hari semakin menyempit karena industri migas maupun pemukiman,” kata Kang Kus kepada suarabanyuurip.com.
Untuk mendukung pertanian di Bojonegoro, Kang Kus selalu mendatangkan Tenaga Ahli Pertanian dan Peternakan bagi masyarakat petani yang membutuhkan bimbingan. Kepedulian tersebut tidak hanya Kang Kus lakukan di Desa Ngampel, namun sejumlah desa-desa lainnya di Bojonegoro.
"Mayoritas masyarakat Bojonegoro adalah petani. Inilah modal utama untuk mewujudkan visi Bojonegoro sebagai Lumbung Pangan bisa benar-benar terealisasi," pungkas sahabat dekat Bupati Bojonegoro, Kang Yoto itu.(suko)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit