Optimalkan Lahan Pertanian dengan Diversifikasi Tanaman

user
samian 24 November 2016, 15:29 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho

Bojonegoro – Petani harus bisa memanfaatkan lahan pertaniannya secara optimal untuk mengatasi semakin menyempitnya lahan pertanian akibat kegiatan industri migas maupun pembangunan lainnya. Salahsatunya adalah dengan meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian (Diverifikasi tanaman).

Demikian disampaikan Anggota DPR RI Komisi VIII, Kuswiyanto saat meninjau lahan pertanian seluas tujuh hektar milik Kelompok Tani dan Peternak Omah Embek Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (24/11/2016).

Di tempat ini, Kang Kus-sapaan akrab Kuswiyanto, melihat Ridwan begitu gigih bergelut dengan lahan pertanian. Ia bersama anggota kelompok lainnya tak canggung atau malu untuk naik turun pematang sawah.

Kemauan dan tekad Ridwan begitu kuat. Pengurus Karang Taruna Desa Ngampel (Ridawan,red) itu bersama pendampingnya berusaha mengoptimalkan lahan milik kelompok tani dengan berbagai macam tananam produksi pertanian di samping padi di antaranya bawang merah, lombok, terong, dan kacang tanah.

Menariknya lagi di antara tanaman itu ada tanaman Okra. Okra atau Jari Wanita ini adalah tanaman asli Benua Afrika yang  mulai banyak dikenal masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir

“Okra bisa dimanfaatkan sebagai bahan sayur mayur yang konon mengandung bebagai macam khasiat bagi yang  mengkonsumsinya,” kata Ridwan kepada Kang Kus yang ikut turun ke sawah untuk melihat tanaman.

Semangat Ridwan ini mengundang decak kagum Kang Kus. Politisi Parta Amanat Nasional itu mengaku bangga melihat masih ada pemuda ring satu pengeboran migas Lapangan Sukowati Pad B, Blok Tuban, yang mau bersusah payah naik turun pematang sawah untuk terus berusaha mengembangkan budidaya pertanian di wilayahnya.

“Ini adalah model cara bertani yang patut ditiru oleh petani kita sekarang karena kondisi lahan yang semakin hari semakin menyempit karena industri migas maupun pemukiman,” kata Kang Kus kepada suarabanyuurip.com.

Untuk mendukung pertanian di Bojonegoro, Kang Kus selalu mendatangkan Tenaga Ahli Pertanian dan Peternakan bagi masyarakat petani yang membutuhkan bimbingan. Kepedulian tersebut tidak hanya Kang Kus lakukan di Desa Ngampel, namun sejumlah desa-desa lainnya di Bojonegoro.

"Mayoritas masyarakat Bojonegoro adalah petani. Inilah modal utama untuk mewujudkan visi Bojonegoro sebagai Lumbung Pangan bisa benar-benar terealisasi," pungkas sahabat dekat Bupati Bojonegoro, Kang Yoto itu.(suko)

Kredit

Bagikan