MWC NU Gayam Adakan Pelatihan Ternak

pelatihan ternak
SuaraBanyuurip.com - Edi Supraeko
Bojonegoro - Tidak seperti biasanya, kegiatan rutin Kelompok Belajar Usaha Islam Manut NU ( KBU ISMANU), Rabu (16/11/2016), diisi dengan pelatihan ternak dengan tema "Berternak Nyaman dan Menguntungkan". Kegiatan yang bertempat di SMAI Nurul Ulum Gayam ini datang sebagai narasumber Muhammad Ja'i selaku Direktur Yayasan Bina Mandiri Lestari (Bimantari).
Dalam paparannya, Muhammad Ja'i mengatakan, keberhasilan ataupun kegagalan usaha peternakan banyak ditemukan oleh faktor pakan. Karena pakan merupakan biaya produksi terbesar dalam peternakan yakni berkisar antara 70% - 80%.
Untuk itu dia menyarankan harus ada komposisi nutrisi dan strategi pakan alternatif yang diterapkan pada semua sistem peternakan yang dimiliki masyarakat hari ini.
“Yang terhebat adalah strategi mengungkap dan mengolah rahasia bahan pakan potensial setempat menjadi produk yang aman, sehat dan halal," ujarnya.
Mantan Manajer Kandang Belajar Sapi Rakyat (KBSR) itu juga menyampaikan limbah pertanian dan perkebunan memiliki nutri besar dan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi hewan ternak jika diolah secara profesional. Namun hingga hari ini limbah itu belum termanfaatkan dengan baik.
Menurut Muhammad Jaí, sebenarnya beternak tidak harus mencari pakan tiap hari, tapi bisa dilakukan pengawetan dengan teknologi sederhana seperti silase yang mempunyai nilai gizi yang tinggi dan disukai ternak dan bisa tersedia sepanjang tahun baik musim hujan maupun kemarau.
“Selain itu ada kulit singkong beserta pohon dan daunya, kulit kacang atau kedelai, tongkol jagung dan masih banyak bahan pakan yang lain apabila difermentasi akan jadi pakan yang hemat tenaga dan biaya,” pungkasnya.
Sementara Ketua KBU ISMANU Imam Mawardi menyampaikan, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) peternak dalam hal pembuatan, pengolahan dan pengawetan pakan ternak.
"Kami harap kesempatan ini bisa menambah wawasan berternak kepada anggota KBU ISMANU agar menjadi usaha yang nyaman dan sebagai tambahan ekonomi keluarga,” sambung Imam.(edi Supraeko)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit