Inovasi Kunci Hadapi MEA

user
samian 28 Mei 2016, 18:07 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Ali Imron

Tuban – Ikatan Alumni Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Pengurus Wilayah (PW) Jawa Timur menegaskan, masyarakat Kabupaten Tuban tidak perlu menghindar atau takut menjalani era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menghadapinya, kuncinya cukup dibutuhkan adanya inovasi dari berbagai sektor.

“Teruslah berinovasi dan berani eksplor potensi sekitar,” kata Wakil Rektor 4 ITS Bidang Penelitian Inovasi dan Kerjasama, Prof. Ketut Buda Artha, kepada Suarabanyuurip.com, dalam grand Seminar From Tuban To ASEAN, di salah satu hotel ternama di Tuban, Sabtu (28/5/2016).

Besarnya potensi Tuban di berbagai sektor idealnya meningkatkan kemakmuran daerah. Salah satu potensi diantaranya pantai sepanjang 65 Km disebelah utara, dan sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo.

“Dua sektor besar sangat potensial di Tuban yakni perikanan dan pertaniannya,” imbuhnya.

Meskipun hampir tiap tahun terjadi bencana, Pemerintah Daerah dan masyarakat harus bersinergi mengantisipasinya. Sehingga pengoptimalan potensi tidak satu arah.

Dia menjelaskan, sebenarnya posisi Indonesia di era MEA sangat strategis. Sehingga daerah harus mendukung posisi ini. Beberapa keuntungan Indonesia diantaranya, menempati urutan ketiga  sebagai Negara demokratis setelah India, dan USA. Ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara dengan 240 juta penduduknya.

Serta pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi di dunia sebesar 4,5 persen. Setelah China dan India. Indonesia juga sebagai pendiri ASEAN, anggota G-20, APEC, ketua G-33 WTO, dan Chairmanship ASEAN 2011.

“Posisi ini harus dipahami semua elemen,” tambahnya.

Hasil analisanya menyebut Indonesia memiliki cukup peluang, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap daerah. Keaneragaman potensi menjadi modal berharga, tentunya harus diimbangi inovasi.

Beberapa peluang diantaranya hingga kini Indonesia termasuk Tuban, masih menjadi tujuan investasi bagi investor Nasional maupun Multinasional. Adanya bonus demografi,  kepemilikan sumber daya alam (SDA) melimpah, dan pasar finansial sangat efisien.

Sehingga untuk mengoptimalkan peluang tersebut, dibutuhkan peningkatan pendidikan dan ketrampilan. Membutuhkan produktivitas kerja, serta peningkatan daya saing Nasional dan global.

Sementara, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Setda Tuban, Hery Prasetya, mendukung hasil analisa Alumni ITS. Pihaknya mengakui Tuban sudah diplot oleh Pemprov sebagai tujuan investasi.

“Diantaranya disinergikan dengan Kawasan Industri Tuban (KIT),” sambungnya.

Pihaknya berharap, pasca seminar tumbuh motivasi dan wawasan bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Tuban. Selain itu, menjadi ajang sharing knowledge dari pemimpin, dan sarana penyampaian aspirasi yang mendorong pembangunan daerah.

Diketahui, seminar sehari tersebut diikuti 200 peserta. Beberapa nara sumber yang terlibat meliputi, Komisaris Utama PT Petrokimia Gresik, Ir. Djohan Safri, dan anggota Komisi VII DPRD RI, Ir. Satya W. Yudha. (Aim)

Kredit

Bagikan