Awal Juni KTM Mulai Giling Penuh

user
samian 20 Mei 2016, 19:41 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - Totok Martono

Lamongan - Pabrik gula skala besar yang dikelola PT Kebun Tebu Mas (KTM) mulai melakukan giling penuh pada 1 Juni 2016 mendatang. Menandai akan dimulainya musim giling pabrik yang berada di Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Jawa Timur, mereka mengundang mitra petani tebu dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dengan mengenalkan sistem produksi mereka di area pabrik, Kamis (19/5/2016) kemarin.

Mitra petani tebu yang diundang adalah yang pada September 2015 lalu sudah pernah mengirimkan hasil perkebunannya ke PT KTM saat percobaan giling tebu. Diantaranya petani tebu dari Rembang, Pati,  Jombang, Mojokerto, Kediri, Madiun dan dari Lamongan sendiri.

PT KTM memberikan apresiasi pada petani tebu saat uji coba giling tahun lalu. Yakni berupa kendaraan roda dua kepada petani yang rendeman tebunya paling tinggi, petani yang setoran tebunya paling banyak dan sopir yang paling banyak kirim tebu juga dapat apresiasi.

Direktur Operasional PT KTM, Agus Susanto, menjanjikan akan menerapkan sistem yang terbuka dan transparan terkait kualitas rendeman tebu yang masuk di pabrik. Terlebih, lanjut dia, sistem di PT KTM sudah terintegrasi semua, termasuk pengukuran kualitas rendeman sudah robotic yang hasilnya langsung bisa dilihat.

“Untuk pembayaran, yang saat uji coba tahun lalu sudah cepat, sekarang akan lebih cepat lagi. Saat ini mesin kami sudah 100 persen siap semua, silahkan sebanyak-banyaknya masukkan tebu. Karena kapasitas kami bisa sampai 12 ribu ton,“ kata Agus kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (20/5/2016).

Agus mengaku, pemilihan 1 Juni sebagai tanggal resmi open giling PT KTM karena bertepatan dengan hari lahir Pancasila.

“Mudah-mudahan kami bisa menjadi pabrik yang bukan hanya bermanfaat bagi kami, namun juga memberi arti bagi swasembada gula nasional dan member arti bagi petani tebu,“ ujarnya.

PT KTM punya sistem transformer untuk menampung kondensasi tebu sebelum masuk di tiga unit mesin boiler kami. Selain sebagai penyimpan, unit sistem transformer ini juga membuat hasil kondensasi menjadi lebih bersih.

"Karena disaring dua kali,“ jelas Agus.

Menurut Agus, keberadaan pabrik gula di Ngimbang ternyata juga membuat petani Lamongan kembali tertarik menanam tebu. Sehingga ada penambahan luasan lahan.

“Informasi dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, lahan tebu yang semula kurang lebih 4 ribu hektar kini menjadi sekira 6 ribu hektar,“ ungkap Agus.

Terpisah, Bupati Lamongan, Fadeli mengaku, menaruh harapan keberadaan pabrik gula di Ngimbang ini akan bisa membuat petani tebu Lamongan bahagia karena menikmati hasil rendeman yang tinggi. Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitarnya.

“Pak Agus menjanjikan rendeman di PT KTM bisa mencapai setidaknya 8,5,“ ujar Fadeli. (tok)

Kredit

Bagikan