Pemkab Patenkan Motif Batik Bandeng Lele

SuaraBanyuurip.com -Â Totok Martono
Lamongan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur berniat mematenkan motif batik bandeng lele. Sehingga benar-benar menjadi identitas khas dari budaya Lamongan. Selain itu juga untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Saya berharap motif bandeng lele ini agar dipatenkan. Sehingga benar-benar menjadi identitas dari budaya Lamongan,“ kata Bupati Lamongan Fadeli, kepada Suarabanyuurip.com.
Motif batik bandeng lele itu sudah dilombakan sejak tahun 2012, dan terus memunculkan berbagai variasi motif yang unik.
“Lomba seperti ini dapat memberikan motivasi kepada para pembatik di Lamongan semakin meningkat," tuturnya.
Peningkatan itu terbukti dari jumlah pembatik di Lamongan yang saat ini sudah mencapai 467 pengrajin batik. "Sebagian besar berada di Desa Sendang Dhuwur dan Sendang Agung di Paciran,“ jelas Fadeli.
Sementara, Mahdi Ja’far dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta saat di Lamongan beberapa waktu lalu mengenalkan metode baru pembuatan batik dengan teknik batik screen. Teknki ini mirip dengan cetak sablon, namun menggunakan lilin cair dingin sebagai pasta print.
Menurut dia, proses pembatikan dengan teknik ini lebih cepat, 4-5 menit untuk satu produk dan minim penggunaan tenaga kerja dan relative murah.
"Namun pembatik harus menginvestasikan pembelian peralatan yang relatif mahal, dan butuh waktu dua jam untuk kering jika tanpa menggunakan mesin pengering," ungkapnya.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Gunadi, tahun ini ada 199 peserta lomba desain motif batik dari kategori umum, yang naik dari peserta tahun lalu sebanyak 139 orang.
Dari kategori umum, yang mendapatkan juara I yakni Tutik Handayani dengan karya Blarak Anyaman Bandeng Lele, Juara II Lailatul Fitriyah dengan karya Pusaka Singo Mengkok Bandeng Lele, dan Juara III Lathifah Lutfiana dengan Karya Bandeng Lele dan Melati Bersinar.
Sedangkaan tingkat SLTA, Juara I oleh Yeni Dwi Jayanti dari SMA Muhammadiyah 1 Babat dengan karya Pusoko Luk Limo, Juara II oleh Hanana Salsabila dari SMA Negeri 1 Paciran dengan karya Lamongan Exotic dan Juara III oleh Naufal Syabana dari SMA Negeri 2 Lamongan dengan karya Mlasa Balepok.
Selanjutnya untuk tingkat SLTP, Juara I oleh Mahfudhoh dari SMP Negeri 1 Lamongan dengan karya Kerlingan Bandeng Lele, Juara II oleh Putri Rahma Hidayati dari SMP Negeri 3 Lamongan dengan karya Lamongan Meriah dan Juara III oleh Agnes Zora dari SMP Negeri 2 Babat dengan karya Agnesia Bandeng Lele Kangkang.(tok)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit