Warga Ring 1 Banyuurip, Buka Usaha Ternak Burung Puyuh

SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro - Menjelang rampungnya pengerjaan proyek EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi) 1 dan 5, Banyuurip, Blok Cepu tidak membuat warga sekitar proyek berkecil hati. Justru banyak kreativitas yang dilakukan mereka untuk menciptakan peluang usaha yang berpotensi mendapatkan penghasilan.
Salah satunya adalah warga Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Ramin yang sedang getol membudi daya ternak burung puyuh.
Ramin, mengaku, memulai melakukan usaha ternak burung puyuh pada akhir bulan Pebruari 2016 lalu. Dengan jumlah burung sebanyak 200 ekor burung puyuh.
“Sudah satu setengah bulan saya menekuni beternak burung puyuh, dan dalam setiap harinya mampu menghasilkan 2,5 kilo gram (kg) telor burung puyuh,” kata Ramin, kepada Suarabanyuurip.com, Minggu (10/4/2016).
Untuk memasarkan telor burung puyuh, kata Ramin, masih dilakukan di warung-warung yang ada di Desa Bonorejo. Dengan harga jual per 1 kg dihargai Rp.26.000. “Masih saya pasarkan di lokal sini saja dan belum merambah keluar. Kalau pelanggan yang membeli setiap hari sudah ada," ungkap warga desa ring satu Banyuurip ini.
Ramin, mengaku, usaha ternak burung puyuh yang dilakukan sebagai usaha sampingan untuk mendapatkan penghasilan tabahan dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Karena setiap harinya juga harus bekerja sebagai petani. Berternak burung puyuh ini, kata Ramin, mudah dilakukannya. Karena burung puyuh bisa tahan akan penyakit, tidak seperti hewan unggas lainnya. Kemudian, dari segi pakan dan perawatannya pun juga mudah.
“Tinggal di kasih pakan wur dengan dicampur dedak saja sudah cukup,” ujarnya.
Ditambahkan, meski beternak burung puyuh baru dilakukan, namun sudah ada warga yang tertarik untuk ikut beternak burung puyuh.
“Alhamdulillah sudah ada teman yang minat untuk belajar ternak burung puyuh, Mas,” ucapnya.
Dia berharap, dengan adanya Jaringan Informasi Masyarakat(JIM) di Desa Bonorejo mampu menjadi media promosi berbagai potensi-potensi yang ada di desa sekitar Banyuurip. Tentunya bisa terekspos di internet maupun di media sosial lainnya.
“Agar orang tau bahwa di Desa Bonorejo ada potensi telor burung puyuh. Selain itu, saya juga tidak kaget lagi meski proyek Banyuurip mau rampung, karena sudah menciptakan usaha sendiri. Sebagai bentuk kemandirian untuk tidak menggantunkan penghasilan dari proyek,” tuturnya.
“Saya yakin warga sekitar bisa melakukannya. Asalkan mau kreatif membuka dan mengembangkan usaha lain. Intinya untuk mewujudkan usaha yang diinginkan harus didasari dengan niat, kesabaran, tidak mudah putus asa,” pungkasnya. (Roz)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit