Masih Jadi Perdebatan, MoU TWT Ditunda

SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban - Kabar tertundanya penandatanganan kontrak kesepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan kawasan Terminal Tuban (TWT) Kambang Putih antara PT Juwana Water Fantasy (JWF) asal Pati, Jawa Tengah, dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jawa Timur, menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak.
Sebab, sampai kini pengembangan TWT masih menimbulkan perdebatan banyak kalangan, apakah fokus terminal atau wisata bahari.
"Harus fokus salah satu terminal atau
wisata laut," kata Miftahul Huda, selaku Ketua Advokasi FITRA Jatim, ketika dikonfirmasi Suarabanyuurip.com, Sabtu (2/4/2016).
Area TWT di Jalan Pantura Tuban-Surabaya ini, telah lama mangkrak sejak pembangunannya dimasa kepemimpinan Bupati Haeny Relawati. Sampai kini jarang Mobil Pengangkut Umum (MPU) yang singgah ke dalam TWT.
"Rata-rata sopir hanya melemparkan uang retribusi ke petugas Dinas Perhubungan yang berjaga di tepi jalan Pantura," imbuhnya.
Dia menyarankan agar kontrak kesepakatan pengembangan TWT tipe A diperjelas apakah tetap bersikukuh mengkolaborasikan terminal dan wisata, atau sebaliknya. Sebab apabila dipaksakan berkolaborasi, tidak bakal berjalan sesuai harpaan Pemda maupun masyarakat setempat.
"Efektifnya harus memilik salah satu," tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban, Farid Achmadi, ketika ditemui di Gedung Budaya Loka Tuban mengatakan, penandatangan kontrak TWT akan dilaksanakan hari Senin (4/4/2016) pekan depan.
"Memang tertunda. Awalnya hari Kamis tanggal 31 Maret kemarin," jelasnya.
Meskipun tertunda, pihaknya optimis investor asal JWF mampu mengambangkan TWT sesuai planing Pemda Tuban.
Ditanya soal pilihan pengembangan TWT, apakah fokus terminal atau wisata bahari, pihaknya menyarankan konfirmasi langsung ke Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husain.
"Soal itu tanyakan langsung ke kantor Wabup," kelitnya.
Diketahui, JWF telah berhasil menggarap wisata bahari permainan air di Jawa Tengah tersebut.
Pembangunan terminal Tuban yang terletak di pinggir jalur pantura, tepatnya di Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Jenu, itu dalam pembangunannya disebut menghabiskan anggaran sekitar Rp30 milyar lebih. Dari dana itu diketahui Rp 8 milyar dari investor lokal dan sisanya, atau sebagian besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tuban.(aim)
BERITA TERKAIT
Ditjen Migas Beberkan Tantangan Optimasi Gas Bumi Sebagai Energi Transisi
Tak Berlaku Bagi Masyarakat, Pejabat dan ASN Wajib Meniadakan Buka Bersama
Biofertilizer PEP Donggi Matindok Field Dukung Pertanian Berkelanjutan
Jaga Stok Darah, PMI Bojonegoro Gelar Safari Donor Selama Ramadan
Gas Bumi Jadi Energi Transisi Menuju Lebih Bersih
Pertamina Hulu Indonesia Jalankan Strategi Borderless di WK Tumpang Tindih
Gubernur Jatim Bolehkan Warung Makan Buka Selama Ramadan Tapi dengan Tirai
Delapan Wisata Jawa Timur Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Pertamina Hulu Rokan Dorong Kreativitas Pemuda
Optimis Revisi UU Migas Akan Dongkrak Lifting
9.811 SR Jargas Telah Dinikmati Masyarakat Bojonegoro
Tradisi Nyekar Jelang Ramadan, Jadi Berkah Bagi Penjual Bunga Tabur
Pertamina EP Sukowati Field Fokus Tangani Stunting di Tuban
UKM Pagar Nusa Unugiri Sabet 19 Medali di Widuri Open 2023
Transisi Energi Berkelanjutan, Berpotensi Buka Lapangan Kerja Baru
Praktik Enterprenuer (P5) SMP Negeri 2 Blora
Punya Keuangan Kuat, PGE Kembangkan Energi Panas Bumi
Banyak Kendala di Lapangan, 189 Jargas di Bojonegoro Akan Dicabut
Kampanyekan Teladan Gus Dur, Komunitas Gusdurian Bojonegoro Gelar Ruang Musik
Selamatkan Hutan, IDFoS Indonesia Kampanye Gerakan Lestari Alam Raya
Pertama Kali, Pertamina Geothermal Energy Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit