Lilik Budi Sukses Budidaya Empat Varietas Kopi

BERHASIL : Budi sukses membudidaya tanaman kopi di pekarangan rumahnya sejak empat tahun lalu.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Lazimnya, tanaman kopi banyak ditemukan tumbuh dan berbuah dengan kualitas baik di dataran tinggi atau pegunungan bersuhu sejuk. Ternyata tidak, ada juga tanaman kopi yang berbuah lebat di dataran rendah. Budidaya tanaman kopi yang dilakukan Lilik Budi Witoyo, warga Desa Tlogohaji, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, misalnya.
Pemuda yang akrab disapa Budi ini sukses mengembangkan empat varietas kopi di pekarangan rumah miliknya sejak empat tahun lalu.
"Ide bertanam kopi ini muncul dan saya wujudkan sejak 2018," katanya kepada SuaraBanyuurip.com.
Awalnya masyarakat sekitar tak menyangka tanaman kopi yang dibudidaya berhasil berbuah baik. Mengingat pekarangan tempat ia menanam pohon kopi berada di dataran rendah bersuhu cukup panas.
"Saya dapat bibitnya dulu secara gratis, dari seorang petani di Gunung Ringgit. Kebetulan waktu itu saya masih nganggur. Jadi kenapa tidak saya coba saja," ujarnya.
Tentu tak hanya coba-coba, Budi mengaku terlebih dahulu mempelajari karakteristik dan syarat tumbuh tanaman kopi. Terbukti, ilmu yang ia praktekkan berhasil mengubah pekarangan rumah yang dulunya kosong menjadi kebun kopi yang rindang.
Empat varietas kopi yang berjaya membuahkan biji kopi dari 150 batang yang dia tanam. Yakni robusta, arabica, liberika, dan ekselsa. Dari setiap pohon, mampu menghasilkan sekira lebih dari 3 kilogram biji kopi sekali panen.
"Pengolahan biji kopi ini masih saya lakukan secara mandiri," ucapnya.
Budi sedang melayani pengunjung di kedainya untuk menikmati kopi hasil dari budidayanya.
© 2022 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Dijelaskan, kopi hasil panen itu dia proses sendiri demi memenuhi permintaan para penikmat kopi yang berkunjung ke warungnya. Tak hanya hulu, urusan pemasaran sampai ke hilir pun ia kerjakan sendiri.
"Alhamdulillah tak pernah sepi pembeli," terangnya tanpa menyebut angka pendapatannya.
Di masa mendatang, Budi berharap budidaya tanaman kopi di Bojonegoro dapat lebih berkembang tak cuma terbatas di sekitar pekarangan rumahnya. Tetapi lebih banyak petani yang bersedia turut menaman kopi.
"Biar lebih jauh memberikan sebesar-besar nilai dan manfaat untuk warga Bojonegoro lainnya. Baik dari peningkatan ekonomi maupun pada kesejahteraannya," harapnya.
Yudi, salah satu pembeli mengaku, racikan kopi yang diseduh Budi memiliki rasa kuat yang khas. Serta memiliki ciri yang berbeda dari rasa kopi yang biasa ia nikmati di tempat lain. Aromanya dikatakan segar dan lebih mantap.
"Selain itu, letak kedai kopi yang berada di tengah-tengah kebun kopi pastinya juga menimbulkan suasana yang istimewa," tandasnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Triwulan Pertama Lampaui Target
PPSDM Migas Gelar Pelatihan Micro Learning di Industri Migas
Pemerintah Resmi Buka Penerimaan Calon Taruna dan Praja Jalur Sekolah Kedinasan
Cuti Bersama Lebaran Diajukan, Komisi V : Lonjakan Pemudik Harus Diantisipasi
40 Tahun Kiprah Elnusa di Blok Mahakam
Drawing Piala Dunia U-20 Batal, DPR: Pemerintah Harus Antisipasi Kemungkinan Terburuk
Mayat Tanpa Identitas di Bengawan Solo Diketahui Asal Sragen Jawa Tengah
I Ketut Sulasta : Gus Huda Pelopor Kerukunan Antar Umat Beragama di Bojonegoro
50% Penemuan Sumur Eksplorasi di Tanah Air Berupa Gas
AAL Kirim Prajuritnya Ikuti Pelatihan Pengelolaan BBM dan Pelumas di PPSDM Migas
Kementerian ESDM Selenggarakan High Level Human Capital Summit di JCC Senayan
123,8 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran Idul Fitri 2023
Pasar Seni di Festibale Ramadhan Jadi Pemersatu Seniman
Mayat Tanpa Indentitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Penerima BLT DD Mojodelik 2023 Berkurang Separuh Lebih
Siapkan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Bank Indonesia Jatim Sediakan Rp 24,5 Triliun
Diduga Serangan Jantung, Seorang Laki-laki Ditemukan Meninggal Dunia Saat Gowes
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Blora Melalui Bazar Ramadan
Produksi Terserap 50 Persen, Industri Semen Indonesia Harus Tembus Pasar Global
Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah di Bojonegoro Terbakar
Masjid Nurul Huda, Bukti 300 Tahun Syiar Islam di Bojonegoro