Gabung di UMKM Binaan EMCL, Penghasilan Anggota Paguyuban Kartini Mandiri Meningkat

user
Sasongko 20 November 2022, 15:58 WIB
untitled

Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari

Bojonegoro - Para perempuan anggota Paguyuban Kartini Mandiri di wilayah operasi minyak dan gas bumi (migas) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berhasil menangguk untung jutaan rupian per bulan usai bergabung ke dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Operator Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

"Alhamdulillah, sejak bergabung ke UMKM binaan EMCL, kini penghasilan kami makin meningkat. Keuangan keluarga kami sangat terbantu," kata Ketua Paguyuban Kartini Mandiri, Yeni Supriyati, kepada SuaraBanyuurip.com, Minggu (20/11/2022).

Warga Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, ini mengaku bergabung dalam binaan EMCL sejak 2018. Awalnya perempuan ini mengikuti program Ibu Inspirasi Bojonegoro. Setelah mampu menyelesaikan program binaan itu, para peserta kemudian membentuk paguyuban hingga sekarang.

Paguyuban Kartini Mandiri ini menampung 45 orang anggota berasal dari 22 desa di enam kecamatan. Meski program dari EMCL telah rampung, tetapi kerja sama antara pihaknya dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Cepu ini masih berlanjut.

"Kemarin ada acara serah terima infrastruktur di Bonorejo itu kami juga dapat pesanan 130 goody bag berisi 5 item per tas dari EMCL," ujarnya.

Dijelaskan, bahwa omzet rata-rata setiap anggota sekira Rp6 juta sampai Rp7 juta per bulan. Termasuk omzet dia sendiri dari penjualan emping gerut, rengginang singkong, dan keripik singkong juga berada di kisaran yang sama.

Urusan pemasaran, lanjut perempuan yang akrab disapa Yeni, tak lagi ada kendala. Lantaran EMCL betul-betul membina para peserta program sampai tingkatan mandiri. Seluruh anggota yang berasal dari binaan EMCL produknya berhasil tembus ke retail modern.

"Produk kami ada di Bravo swalayan, Samudra, dan sejumlah toko modern lainnya baik dalam kota hingga ke manca kabupaten. Pun ada di Galeri UKM Bojonegoro," ungapnya.

Selaras dengan Yeni, anggota kelompok usaha bersama "Teguh Rahayu", Lis Mukrindun mengaku, bangga bisa menghasilkan uang sendiri. Berkat binaan EMCL, rengginang singkong ini produknya dipasarkan di Bravo Supermarket, Samodra Swalayan di Bojonegoro, dan Samodra Swalayan Tuban. Sedangan empat kota yang mengambil secara grosir darinya yakni Tuban, Lamongan, Blora, Ngawi.

"Selain itu juga menyuplai 50 outlet laskar buah. Secara keseluruhan omzet saya tembus Rp10 juta per bulan," ucapnya.

PIC Program EMCL, Hasti Asih membenarkan, bahwa para peserta program Ibu Inspirasi yang dimulai sejak 2016 kemudian berinisiatif membentuk Paguyuban Kartini Mandiri. Meskipun telah mampu mandiri, dan memiliki jaringan pasar, dukungan EMCL masih berlanjut. Walaupun tidak lagi secara langsung. Dari pantauan mantan penyiar radio ini, anggota mereka juga diketahui terus bertambah.

"Kami juga berikan dukungan berupa pemberian bantuan peralatan usaha kepada UMKM secara umum di Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro," sambung Community Relation Supervisor EMCL, Beta Wicaksono.(fin)

Kredit

Bagikan