Jalan Tol Tuban - Gresik Akan Menyambung dengan Tol Ngaroban dan Demak

Foto ilustrasi jalan tol.(kompas)
Suarabanyuurip.com - d suko nugroho
Tuban - Proyek pembangunan jalan tol Tuban - Gresik, Jawa Timur mulai dilakukan konsultasi publik. Jalan tol tersebut akan menyambung dengan tol Ngaroban (Ngawi - Bojonegoro - Tuban) dan tol Demak.
Jalan tol Tuban - Gresik yang akan dibangun sepanjang 54,311 KM. Pembangunan rencananya dilaksanakan pada 2025 - 2026.
"Untuk pembebasan lahan masih lama. Sekarang ini baru tahap menjaring aspirasi warga yang rencana terdampak jalan tol," ujar Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Tuban, Esti Surahmi.
Esti menjelaskan, pembangunan tol Gresik - Tuban, mencakup 2 kecamatan dan 6 desa, yaitu Kecamatan Plumpang 1 desa, yakni Desa Penidon; Kecamatan Widang meliputi 5 desa, mencakup Desa Compreng, Widang, Banjar, Tegalsari dan Kedungharjo.
Esti menjelaskan pembangunan jalan tol ini akan berdampak bagi kemudahan akses ekonomi masyarakat dan mempermudah pergerakan barang dan jasa.
"Rencana jalan tol ini merupakan sambungan jalan tol Demak-Tuban dan Ngawi -Tuban," pungkas Esti dikutip dari laman Pemkab Tuban.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna sebelumnya menyampaikan, jalan tol Tuban-Gresik masuk dalam daftar Proyek strategis nasional yang akan dibangun pada tahun 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan 26 proyek infrastruktur dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) di tahun depan.
"Dari 26 proyek KPBU yang ditawarkan di 2023, 10 proyek di antaranya masuk tahap penyiapan dengan total nilai Rp38,83 triliun, sedangkan 16 proyek sisanya masuk dalam tahap transaksi dengan total nilai Rp126,85 triliun," ujarnya.
Sementara itu, jumlah desa di wilayah Tuban yang akan dilalui Tol Demak - Tuban mencapai puluhan. Mulai dari Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Kecamatan Kerek, Merakurak, Kecamatan Semanding dan Kecamatan Plumpang. Untuk desa-desa di Kecamatan Bancar mulai dari Desa Jatisari, Karangrejo, Kayen, Latsari, Ngujuran, Siding, Sukoharjo, Tengger Kulon dan Desa Tlogoagung.
Kemudian di Kecamatan Tambakboyo ada empat desa, yakni Desa Belikanget, Cokrowati, Mander dan Desa Plajan. Kemudian wilayah Kecamatan Kerek yang akan dilalui mulai dari Desa Gaji, Gemulung, Jarorejo, Kasiman, Kedungrejo, Margomulyo, Padasan, Temayang dan Desa Wolutengah.(suko)
BERITA TERKAIT
6 Embung di Bojonegoro Akan Dinormalisasi
Penyakit LSD Serang Ternak Sapi di Bojonegoro, Lebih Bahaya dari PMK
Pedagang Tolak Hadiri Rakor Penyelesaian Masalah Pasar Bojonegoro
Sebut Energi Berkelanjutan Jadi Prioritas
Tren Perusahaan Migas Besar Dunia Begeser ke Investasi Energi Baru Terbarukan
Eksplorasi di Area Terbuka, SKK Migas dan ExxonMobil Indonesia Jalin Kerjasama
Periode April-Juni 2023 Tarif Tenaga Listrik Non Subsidi Tetap
THR ASN dan Pensiunan Mulai Dicairkan April, Gaji ke 13 Juni
Tak Dibayar, Lamin Bantu Atur Arus Lalu Lintas di Pertigaan Tobo
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Masuk Tahap Penetapan Lokasi Tanah
Lewat Talkshow Radio, IDFoS Indonesia Sosialisasi Pentingnya Vaksinasi
Bioetanol Bakal Didirikan di Kawasan Peruntukan Industri Gayam Bojonegoro
Perawatan Jalan di Bojonegoro Telan Rp 8,8 Miliar, Usai Lebaran Mulai Tender
Meningkat Dibanding 2021, Pendapatan PT ADS dari PI Blok Cepu Capai Rp 147 Miliar
PPDB Tingkat SMP di Bojonegoro Dibuka Melalui 4 Jalur
Pembagian Laba PI Blok Cepu 2022 : Pemkab Bojonegoro Terima Rp 147 M, PT SER Rp 441 M
SKK Migas Komitmen Pertahankan Sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan
BKS Blok Cepu Lifting Mandiri 100 Ribu Barel Per Bulan
Cuti Bersama Lebaran Resmi Direvisi, Diajukan dan Ditambah Satu Hari Libur
406 PPKS di Bojonegoro Terima Bantuan dari Kemensos
PPSDM Migas Beri Pelatihan Inspektur Pipa Penyalur