Pertanian Sekitar Lapangan Banyu Urip, Harga Gabah Naik Tapi Hasil Panen Turun

Petani sekitar lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu telah memasuki panen raya.
Suarabanyuurip.com - Â Joko Kuncoro
Bojonegoro - Para petani di Desa Begadon, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sebagian sudah memasuki panen raya. Namun meski harga gabah naik, hasil panen padi para petani sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, itu mengalami penurunan hingga 40 persen.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Begadon 1 Rokim mengatakan, saat ini sebagian petani di Desa Begadon sudah mulai memanen padinya.
"Sudah mulai masuk panen raya, harga gabah juga naik dari dua minggu sebelumnya yang Rp 4.000 per kilogram (kg) kini menjadi Rp 4.200 per kgnya," kata Rokim sapaan akrabnya.
Dia mengatakan, kenaikan harga gabah ini karena adanya pencabutan surat edaran (SE) dari Badan Pangan Nasional (BPN) tentang harga batas atas pembelian gabah atau beras. Hal ini karena memperhatikan perkembangan produksi padi dan kelancaran pasokan gabah dari petani kepada penggilingan padi serta untuk menjaga daya saing petani.
"SE itu juga mengimbau kepada para pelaku usaha penggilingan padi agar tetap menjaga harga pembelian gabah atau beras yang wajar. Ini untuk menciptakan persaingan yangsehat di tingkat petani dan menjaga harga di tingkat konsumen," katanya, Kamis (9/3/2023).
Namun, kata Rokim, meski harga gabah di tingkat petani naik, hasil panen padi petani mengalami penurunan. Dia mengatakan yang awalnya panen raya bisa memperoleh 7 sampai 8 ton per hektare kini hanya bisa memperoleh 4 ton saja.
"Penyebabnya karena faktor kendala kesuburan tanah dan yang terutama serangan hama padi," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Sugeng Hardono mengatakan, panen raya di sejumlah wilayah Bojonegoro masih berlangsung. Selain itu, bertambahnya area panen juga menyebabkan harga gabah kering panen terus mengalami penurunan.
"Saat ini, harga gabah di kisaran harga Rp 4.700 hingga Rp 4.800 per kg atau turun yang sebelumnya kisaran Rp 5.400 hingga Rp 5.500 per kg di tingkat petani," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
6 Embung di Bojonegoro Akan Dinormalisasi
Penyakit LSD Serang Ternak Sapi di Bojonegoro, Lebih Bahaya dari PMK
Pedagang Tolak Hadiri Rakor Penyelesaian Masalah Pasar Bojonegoro
Sebut Energi Berkelanjutan Jadi Prioritas
Tren Perusahaan Migas Besar Dunia Begeser ke Investasi Energi Baru Terbarukan
Eksplorasi di Area Terbuka, SKK Migas dan ExxonMobil Indonesia Jalin Kerjasama
Periode April-Juni 2023 Tarif Tenaga Listrik Non Subsidi Tetap
THR ASN dan Pensiunan Mulai Dicairkan April, Gaji ke 13 Juni
Tak Dibayar, Lamin Bantu Atur Arus Lalu Lintas di Pertigaan Tobo
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Masuk Tahap Penetapan Lokasi Tanah
Lewat Talkshow Radio, IDFoS Indonesia Sosialisasi Pentingnya Vaksinasi
Bioetanol Bakal Didirikan di Kawasan Peruntukan Industri Gayam Bojonegoro
Perawatan Jalan di Bojonegoro Telan Rp 8,8 Miliar, Usai Lebaran Mulai Tender
Meningkat Dibanding 2021, Pendapatan PT ADS dari PI Blok Cepu Capai Rp 147 Miliar
PPDB Tingkat SMP di Bojonegoro Dibuka Melalui 4 Jalur
Pembagian Laba PI Blok Cepu 2022 : Pemkab Bojonegoro Terima Rp 147 M, PT SER Rp 441 M
SKK Migas Komitmen Pertahankan Sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan
BKS Blok Cepu Lifting Mandiri 100 Ribu Barel Per Bulan
Cuti Bersama Lebaran Resmi Direvisi, Diajukan dan Ditambah Satu Hari Libur
406 PPKS di Bojonegoro Terima Bantuan dari Kemensos
PPSDM Migas Beri Pelatihan Inspektur Pipa Penyalur