Toleransi di Desa Kolong, Pemeluk Islam dan Katolik Hidup Rukun Puluhan Tahun

21032
SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Desa Kolong, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dikenal sebagai desa yang punya tingkat toleransi beragama cukup tinggi. Masyarakat Kolong hidup rukun puluhan tahun meski menganut agama berbeda.
Parlan, Pengatur Umat Gereja Santa Maria Desa Kolong menceritakan, Pada 1956 silam awal proses masuknya agama Katolik di Desa Kolong. Waktu itu ketika seorang bernama Mbah Danun pulang dari Kalimantan dengan membawa agama baru.
Agama Katolik tersebut tidak disebarkan secara luas kepada masyarakat. Namun, hanya diperkenalkan saja, tanpa memaksa masyarakat untuk mengikuti agama tersebut.
“Ya, tanpa paksaan. Karena masalah keyakinan itu urusan pribadi masing-masing,” katanya ditemui di area gereja.
Meski agama Katolik di Desa Kolong termasuk minoritas. namun, masyarakat tetap saling menghormati tanpa membedakan-bedakan agama. Bahkan, saling gotong-royong dan membantu antarsesama sudah menjadi kebiasaan warga. Mereka bersama-sama dalam pembangunan rumah, hajatan, dan tradisi adat istiadat tanpa membeda-bedakan keyakinan.
‘’Apalagi, ketika hari raya Natal tiba, mereka (umat Islam) juga kami ajak untuk makan bersama,’’ katanya kepada SuaraBanyuurip.com.
Di Desa Kolong, umat Katolik kini sebanyak 115 orang. Jumlah itu jauh dari umat Islam yang jumlahnya lebih banyak atau mayoritas. Tempat pemakaman antara umat Katolik dan Islam hingga kini menjadi satu. Hanya saja, yang membedakan batu nisan.
"Kalau umat Katolik diberikan tanda salib. Umat Islam diberikan dua batu nisan," ungkapnya.
Tokoh Agama Islam, Desa Kolong Mastur menjelaskan, toleransi sangat dijaga antar beragama. Menghargai dalam beribadah menurut kepercayaan agama yang dianut.
"Harus saling menghormati antarberagama. Karena masyarakat di Desa Kolong sudah mengetahui dalam kehidupan harus berdampingan," katanya.
Dia menambahkan, jumlah penganut agama Islam di Desa Kolong menjadi mayoritas. Jika dipresentasekan ada sekitar 90 persen.
"Dari jumlah keseluruhan penduduk Desa Kolong sebanyak 2.700," ungkapnya. (jk)
BERITA TERKAIT
Jokowi Bermalam di Sidoarjo untuk Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU
Tahun 2023, Produksi Minyak Sukowati Field Ditargetkan 4.258 BOPD
Baznas RI : Angka Kemiskinan Bojonegoro Cukup Tinggi di Jatim
Teken MoU dengan Asia University di Taiwan, Unigoro Menuju Go Internasional
Wapres Ma’ruf Amin Bakal Resmikan Proyek Gas JTB
Soal Tambang Kapur, PT WBS dan Pemkab Bojonegoro Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Harga Beras Naik, Bulog Bojonegoro Berupaya Stabilkan Harga
PPK Purwosari Gelar Bimtek Bagi PPS Pemilu 2024
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Cegah Erosi Serap Emisi, Ademos dan PEPC Gelar "Ngopi Sareng Kawan Sungai Gandong"
Satpam PPSDM Migas Juara 1 PAM TKP pada HUT Satpam Ke-42
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Operasi Pesawat Angkat Angkut dan Ikat Beban
Jokowi Akan Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU dan Lantunkan Selawat Asyghil
Pelatihan K3 Gratis untuk Masyarakat 3T di PPSDM Migas
Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW
2023, Target Lifting Minyak 660 MBOPD Lebih Rendah Dibanding 2022
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023