Senja di Blok Cepu, Menikmati Kopi Kothok dan Bekicot Goreng

Penggembala kambing
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Menikmati senja di sekitar lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu, di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satunya menikmati kopi kothok di warung Bu Endang. Lokasinya berada di depan well pad C Banyu Urip, tepatnya di sebelah selatan Kantor Balai Desa Gayam.
Kopi kothok menjadi menu utama warung-warung sekitar lapang minyak yang sekarang ini berproduksi 220 ribu barel per hari-Blok Cepu. Meraciknya berbeda dengan kopi pada umumnya- yang diseduh atau dituangi air panas.
Proses pembuatan kopi kothok cukup unik. Gula dan bubuk kopi ditakar sesuai selera pembeli kemudian dijadikan satu direbus dalam panci sampai keluar buihnya.
"Ngopi" telah menjadi budaya masyarakat pribumi. Baik kalangan muda, maupun orang tua. Mereka datang ke warung sekadar melepaskan penat, bercengkrama dengan teman, menjalin komunikasi, atau mencari informasi.
Warung Bu Endang dilengkapi wifi gratis. Bukan hanya kopi kothok yang disajikan. Tapi juga minuman lain, dan aneka camilan yang tidak banyak disajikan warung lainnya. Seperti bekicot dan walang goreng.
Kedua camilan itu bisa dimakan langsung sambil menikmati kopi kothok. Atau untuk lauk makan jug sangat cocok. Tapi kedua camilan itu juga bisa bikin alergi bagi mereka yang tidak tawar.
"Kalau saya lebih suka bekicot goreng dengan kecap dan cabai yang diiris-iris," ujat Sukardi (45), salah satu pembeli.
Meski bukan warga asli Gayam, Sukardi selalu menyempatkan mampir dan istirahat sejenak di warung Bu Endang setiap sore hari, sebelum pulang ke Bojonegoro Kota. Ia mengaku ketagihan dengan kopi kothok dan bekicot goreng.
"Kalau sore begini udaranya sejuk, tapi kalau siang terik dan panas. Untungnya masih ada pepohonan yang meneduhkan," ujar pria yang bekerja di sebuah perusahaan konstruksi itu.
Lokasi warung Bu Endang cukup strategis. Berada di jalan poros umum kecamatan (PUK). Jalan ini merupakan jalan utama di Blok Cepu dan menuju Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.
"Dulu warung ini ramai waktu ada proyek pipa minyak yang dikerjakan PT Meindo. Hampir semua pekerja jajannya di sini. Sekarang proyeknya sudah selesai," ujar Bu Endang (55)
Meski sepi, Bu Endang dan suaminya, Rustamaji, tetap bertahan. Mereka mengais tetesan rezeki dari muntahan emas hitam di desanya.(rien)
BERITA TERKAIT
Jokowi Bermalam di Sidoarjo untuk Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU
Tahun 2023, Produksi Minyak Sukowati Field Ditargetkan 4.258 BOPD
Baznas RI : Angka Kemiskinan Bojonegoro Cukup Tinggi di Jatim
Teken MoU dengan Asia University di Taiwan, Unigoro Menuju Go Internasional
Wapres Ma’ruf Amin Bakal Resmikan Proyek Gas JTB
Soal Tambang Kapur, PT WBS dan Pemkab Bojonegoro Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Harga Beras Naik, Bulog Bojonegoro Berupaya Stabilkan Harga
PPK Purwosari Gelar Bimtek Bagi PPS Pemilu 2024
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Cegah Erosi Serap Emisi, Ademos dan PEPC Gelar "Ngopi Sareng Kawan Sungai Gandong"
Satpam PPSDM Migas Juara 1 PAM TKP pada HUT Satpam Ke-42
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Operasi Pesawat Angkat Angkut dan Ikat Beban
Jokowi Akan Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU dan Lantunkan Selawat Asyghil
Pelatihan K3 Gratis untuk Masyarakat 3T di PPSDM Migas
Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW
2023, Target Lifting Minyak 660 MBOPD Lebih Rendah Dibanding 2022
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023