Sahabat Pertamina Melawang ke Rumah Warga

Sahabat Pertamina Melawang ke rumah warga
SuaraBanyuurip.com -
Program Keluarga Binaan (KaBi) telah digulirkan Pertamina EP Aset 4 Fiel Sukowati di wilayah operasinya. Program unggulan Sahabat Pertaminan ini pun dirasakan manfaatnya oleh warga.
Sebanyak empat petugas kesehatan dari Sahabat Pertamina mendatangi satu persatu rumah warga di sekitar Lapangan Minyak Sukowati, Blok Tuban. Mereka berjalan menyusuri jalan desa sambil menenteng peralatan medis dan kotak P3K.
Pindah dari satu rumah ke rumah untuk memeriksa kesehatan warga. Utamanya warga yang memiliki riwayat penyakit tertentu, dan membutuhkan pemeriksaan secara berkelanjutan.
Ada tiga desa yang menjadi sasaran program KaBi ini. Yakni Desa Ngampel dan Sambiroto, Kecamatan Kapas, serta Desa Campurrejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Ke tiga desa ini adalah ring satu Langan Minyak Sukowati yang dioperatori Pertamina EP Aset 4 Field.
Kedatangan petugas kesehatan dari Sahabat Pertamina ini telah dinantikan Sujasmi (55), warga Desa Sambiroto. Dia memiliki kelainan di tangannya. Telapak tangannya sebelah kanan tak bisa dikendalikan.
"Silahkan masuk. Maaf rumahnya kotor dan bau karena dekat kandang ayam dan kambing," kata Sujasmi mempersilakan petugas medis dari Sahabat Pertamina, Selasa (11/12/2018).
Sujasmi tergolong warga tidak mampu. Kartolo (60), suaminya sudah tidak mampu bekerja. Mereka tak mampu hidup sehat.
Rumah Jasmi-warga setempat biasa memanggilnya- berlantai tanah. Dapur yang seharusnya bersih dari kuman, terpaksa bercampur dengan kandang hewan. Ruang depan dan belakang hanya disekat bambu.
"Kata orang, saya kena polio. Tangan ini gerak-gerak sendiri," ujar ibu dua anak itu sambil memperlihatkan tangan beserta jemarinya yang menekuk dan selalu bergerak memutar.
Jasmi tak memiliki penyakit kronis. Wanita yang sebagian rambutnya mulai ditumbuhi uban itu mengaku sering pusing dan mudah lelah. Ia pun enggan memeriksakan kondisinya ke Puskesmas setempat.
"Jarang ke Puskesmas. Dibuat tidur sudah sembuh," ucapnya.
Pusing berkepanjangan yang dirasakan Jasmi ternyata mengindikasikan hipertensi. Saat diukur tensi darah anak kedua dari lima bersaudara itu menunjukkan angka 130/70.
Saat itulah Jasmi mulai mendapat pemeriksaan rutin dari petugas medis Sahabat Pertamina. Setiap tiga hari sekali kondisi kesehatannya diperiksa. Selain diberi obat, tangannya juga diterapi.
"Alhamdulilah, sekarang sudah tidak pusing lagi," pungkasnya.
Lain lagi dengan Sukarti (65). Nenek tiga cucu yang tinggal di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, itu harus rela menghabiskan masa tuanya di sebuah kursi tua. Selain hipertensi, kemampuan mata yang semakin kabur, membuatnya tidak bisa melihat jelas sekelilingnya.
Karena Mbah Sukarti sudah berusia senja, petugas kesehatan Sahabat Pertamina hanya memberikan terapi dan menu makanan sehat, serta memantaunya secara rutin. Pola makan teratur dan terjaga membuat kondisinya berangsur membaik.
"Senang bisa dikunjungi seperti ini. Karena ada efeknya, yang dulunya pusing dan tidak bisa berobat, sekarang mulai berkurang sakitnya," akunya.
Usai memeriksa kesehatan pasien di Desa Ngampel, petugas medis Sahabat Pertamina melanjutkannya ke rumah Srikah, (60), warga Desa Campurejo.
Srikah sebelumnya sering merasa pusing. Pekerjaannya berjualan kopi mengharuskannya begadang sampai malam.
Ibu tiga anak itu jarang periksa ke puskesmas. Tiap kali sakit kepalanya kambuh hanya dibelikan obat toko.Sekalipun obat itu membuat sakit asam uratnya kambuh.
Namun kondisi kesehatan Srikah berangsur-angsur membaik sejak ada pengobatan secara rutin selama satu bulan.
Srikah mengaku senang dengan kedatangan Sahabat Pertamina di rumahnya secara rutin. Petugas kesehatan merawatnya dengan baik dan telaten. Petugas juga senantiasa mengingatkannya untuk hidup sehat dengan pola makan yang benar.
"Selain dikasih obat, saya diajari bagaimana cara hidup sehat," tuturnya.
Legal and Relations Pertamina EP Asset 4, Angga Arya, menyampaikan, program Keluarga Binaan ini merupakan salah satu program unggulan Sahabat Pertamina yang diberikan kepada warga ring satu Sukowati Field sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Petugas medis langsung datang dor to dor (melawang) ke rumah-rumah warga untuk memeriksa kondisi kesehatannya secara rutin.
"Selain Keluarva Binaan, masih ada lagi program kesehatan lainnya seperti pengobatan gratis, posyandu, dan pelayanan kesehatan 24 jam," pungkas Angga, sapaan akrabnya.(ririn wedia)
BERITA TERKAIT
Jokowi Bermalam di Sidoarjo untuk Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU
Tahun 2023, Produksi Minyak Sukowati Field Ditargetkan 4.258 BOPD
Baznas RI : Angka Kemiskinan Bojonegoro Cukup Tinggi di Jatim
Teken MoU dengan Asia University di Taiwan, Unigoro Menuju Go Internasional
Wapres Ma’ruf Amin Bakal Resmikan Proyek Gas JTB
Soal Tambang Kapur, PT WBS dan Pemkab Bojonegoro Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Harga Beras Naik, Bulog Bojonegoro Berupaya Stabilkan Harga
PPK Purwosari Gelar Bimtek Bagi PPS Pemilu 2024
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability
Cegah Erosi Serap Emisi, Ademos dan PEPC Gelar "Ngopi Sareng Kawan Sungai Gandong"
Satpam PPSDM Migas Juara 1 PAM TKP pada HUT Satpam Ke-42
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Operasi Pesawat Angkat Angkut dan Ikat Beban
Jokowi Akan Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU dan Lantunkan Selawat Asyghil
Pelatihan K3 Gratis untuk Masyarakat 3T di PPSDM Migas
Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW
2023, Target Lifting Minyak 660 MBOPD Lebih Rendah Dibanding 2022
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023