Miliki 70 Cekungan Migas, Indonesia Fokus 5 Area Pengembangan

Hulu migas
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Jakarta - Potensi migas di Indonesia masih menarik bagi investor. Ada 70 cekungan yang belum dieksplorasi. Saat ini pengembangan difokuskan pada 5 area yaitu Buton, Seram, Warin, Aru dan Timor yang berlokasi di bagian timur Indonesia.
Ke lima area migas yang menjadi fokus pengembangan ini merupakan hasil survei seismik 2D sepanjang 32 km di Wilayah Kerja (WK) Jambi Merang oleh PHE Jambi Merang sepanjang 32 km yang berlangsung sejak 20 November 2019 dan selesai 3 Agustus 2020.
“Indonesia masih punya banyak basin yang belum dieksplorasi dan itu bukan hal yang mudah," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta.
Selain 5 area tersebut, lanjut Tutuka terdapat dua area lainnya yang diperkirakan memiliki potensi cadangan migas cukup besar yaitu WK Andaman I, II dan III, serta WK Agung I dan II. Untuk Andaman I, II dan III yang terletak di daerah frontier Laut Andaman, telah dilakukan pengeboran.
Sedangkan WK Agung I dan II, telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama migas antara SKK Migas dengan BP pada 20 Juni 2022. Komitmen kerja pasti WK Agung I dan II masing-masing adalah survei G&G dan processing data 2D 2.000 km.
Tutuka menambahkan, produksi migas Indonesia sekarang ini mengalami penurunan. Karena itu diperlukan insentif baru sebagai stimulus untuk meningkatkan produksi migas.
"Selain itu diperlukan perbaikan term and condition lelang WK migas yang lebih menarik, serta improvement dalam sistem fiskal pengelolaan migas," pungkasnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya mengatakan bahwa survei seismik 2D sepanjang 32 km di Wilayah Kerja (WK) Jambi Merang menjadi yang terpanjang di Asia Pasifik dalam kurun waktu 10 tahun dan mampu diselesaikan hanya dalam kurun waktu 261 hari.
Survei tersebut, lanjut Dwi, mencakup 35 cekungan dari 128 cekungan yang ada di Indonesia yang terdiri atas 6 producing basin, 7 discovery basin, 5 explored basin dan sebanyak 17 lainnya merupakan cekungan baru atau unexplored basin yang belum pernah tersentuh sebelumnya.(suko)
BERITA TERKAIT
6 Embung di Bojonegoro Akan Dinormalisasi
Penyakit LSD Serang Ternak Sapi di Bojonegoro, Lebih Bahaya dari PMK
Pedagang Tolak Hadiri Rakor Penyelesaian Masalah Pasar Bojonegoro
Sebut Energi Berkelanjutan Jadi Prioritas
Tren Perusahaan Migas Besar Dunia Begeser ke Investasi Energi Baru Terbarukan
Eksplorasi di Area Terbuka, SKK Migas dan ExxonMobil Indonesia Jalin Kerjasama
Periode April-Juni 2023 Tarif Tenaga Listrik Non Subsidi Tetap
THR ASN dan Pensiunan Mulai Dicairkan April, Gaji ke 13 Juni
Tak Dibayar, Lamin Bantu Atur Arus Lalu Lintas di Pertigaan Tobo
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Masuk Tahap Penetapan Lokasi Tanah
Lewat Talkshow Radio, IDFoS Indonesia Sosialisasi Pentingnya Vaksinasi
Bioetanol Bakal Didirikan di Kawasan Peruntukan Industri Gayam Bojonegoro
Perawatan Jalan di Bojonegoro Telan Rp 8,8 Miliar, Usai Lebaran Mulai Tender
Meningkat Dibanding 2021, Pendapatan PT ADS dari PI Blok Cepu Capai Rp 147 Miliar
PPDB Tingkat SMP di Bojonegoro Dibuka Melalui 4 Jalur
Pembagian Laba PI Blok Cepu 2022 : Pemkab Bojonegoro Terima Rp 147 M, PT SER Rp 441 M
SKK Migas Komitmen Pertahankan Sertifikasi Manajemen Anti Penyuapan
BKS Blok Cepu Lifting Mandiri 100 Ribu Barel Per Bulan
Cuti Bersama Lebaran Resmi Direvisi, Diajukan dan Ditambah Satu Hari Libur
406 PPKS di Bojonegoro Terima Bantuan dari Kemensos
PPSDM Migas Beri Pelatihan Inspektur Pipa Penyalur