Respon Dinamika Energi Global, Indonesia Fokus Tiga Isu

xarsip-berita-indonesia-fokuskan-tiga-isu-respon-dinamika-energi-global-jd6jt3q.jpeg.pagespeed.ic.ZWQrK3-8r6
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Jakarta - Indonesia akan memfokuskan pembahasan pertemuan kedua dari Energy Transistions Working Group (ETWG) pada tiga isu sebagai tanggapan terhadap dinamika energi global. Ketiga isu itu adalah ketahanan energi (energy security), transisi energi (energy transitions), dan kerja sama (partnership).
"Kami ingin menyampaikan ke dunia global bagaimana ketiga isu tersebut menjawab tantangan global terkini," ujar Chair ETWG Yudo Dwinanda Priaadi dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta.
Menurut Yudo, ketiga isu tersebut merupakan isu kunci bagi tegaknya tiga pilar ETWG Presidensi Indonesia untuk mencapai kesepakatan global dalam percepatan transisi energi.
Sebelumnya, pada pertemuan pertama ETWG yang berlangsung pada tanggal 24-25 Maret 2022 di Yogyakarta, delegasi G20 menyepakati secara aklamasi tiga pilar utama yang diangkat Indonesia. Ketiga pilar tersebut adalah aksesibilitas energi, peningkatan teknologi energi bersih, dan peningkatan pembiayaan energi.
Dinamika global, terutama isu ketahanan energi, yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi percepatan transisi energi sehingga dijadikan sebagai topik pembahasan pada pertemuan kedua nanti. Yudo menyoroti bagaimana banyak negara tengah berjuang mengamankan pasokan dan mengatasi kenaikan harga energi, baik gas, minyak dan listrik.
"Lonjakan harga energi primer yang salah satunya akibat dampak dari pemulihan ekonomi paska pandemi harus diimbangi dengan upaya meningkatkan ketahanan energi yang berkelanjutan. Ini yang harus segera diantisipasi oleh Indonesia," tegasYudo dikutip dari laman Kementerian ESDM.
Pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik saat ini, sambung Yudo, memberikan momentum berharga bagi dunia untuk semakin mempercepat proses transisi energi.
Sejalan dengan upaya pencapaian komitmen global untuk mengatasi perubahan iklim, forum ETWG ini akan mendorong percepatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sabagai pondasi sumber energi di masa mendatang.
"Kami mengupayakan untuk mengedepankan transisi yang adil, yakni memaksimalkan dampak positif sekaligus mengurangi potensi risiko yang ditimbulkan oleh transisi tersebut ke dalam perekonomian dan masyarakat," jelas Yudo.
Untuk mengimplementasikannya, dukungan kemitraan atau kerja sama akan menjadi kekuatan penting dalam membangun transisi energi. "Dengan kerja sama internasional, kesepakatan bersama dalam hal penggunaan teknologi dan skema pendanaan yang tepat akan mempercepat proses Transisi energi," ungkap Yudo.
Melalui pembahasan tiga isu utama di atas, Yudo berharap dapat mendorong transisi energi yang lebih cepat dari target yang ditetapkan oleh kesepakatan internasional, baik di forum G20 atau KTT iklim sebelumnya.
"Ini menjadi harapan kami, ketiga isu tersebut dapat dibicarakan, sehingga kita mencapai deal untuk mempercepat transisi energi," harap Yudo.(suko)
BERITA TERKAIT
Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Triwulan Pertama Lampaui Target
PPSDM Migas Gelar Pelatihan Micro Learning di Industri Migas
Pemerintah Resmi Buka Penerimaan Calon Taruna dan Praja Jalur Sekolah Kedinasan
Cuti Bersama Lebaran Diajukan, Komisi V : Lonjakan Pemudik Harus Diantisipasi
40 Tahun Kiprah Elnusa di Blok Mahakam
Drawing Piala Dunia U-20 Batal, DPR: Pemerintah Harus Antisipasi Kemungkinan Terburuk
Mayat Tanpa Identitas di Bengawan Solo Diketahui Asal Sragen Jawa Tengah
I Ketut Sulasta : Gus Huda Pelopor Kerukunan Antar Umat Beragama di Bojonegoro
50% Penemuan Sumur Eksplorasi di Tanah Air Berupa Gas
AAL Kirim Prajuritnya Ikuti Pelatihan Pengelolaan BBM dan Pelumas di PPSDM Migas
Kementerian ESDM Selenggarakan High Level Human Capital Summit di JCC Senayan
123,8 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran Idul Fitri 2023
Pasar Seni di Festibale Ramadhan Jadi Pemersatu Seniman
Mayat Tanpa Indentitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Penerima BLT DD Mojodelik 2023 Berkurang Separuh Lebih
Siapkan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Bank Indonesia Jatim Sediakan Rp 24,5 Triliun
Diduga Serangan Jantung, Seorang Laki-laki Ditemukan Meninggal Dunia Saat Gowes
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Blora Melalui Bazar Ramadan
Produksi Terserap 50 Persen, Industri Semen Indonesia Harus Tembus Pasar Global
Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah di Bojonegoro Terbakar
Masjid Nurul Huda, Bukti 300 Tahun Syiar Islam di Bojonegoro