Banjarsari Juarai Perahu Hias Festival Bengawan Bojonegoro

user
samian 30 Desember 2018, 18:18 WIB
untitled

SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho

Bojonegoro - Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, meraih juara I lomba perahu hias kategori desa dalam Festival Bengawan 2018 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (30/12/2018).

Desa tepian Sungai Bengawan Solo-Banjarsari- itu mendapat total nilai tertinggi yakni 815. Juara II ditempati Desa Mori, dengan total nilai 780, dan Desa Guyangan meraih juara III dengan total nilai 750. Dua desa tersebut masuk Kecamatan Trucuk.

Sedangkan di kategori umum, juara I disabet Dinas Pemukiman dan Cipta Karya dengan total nilai 810. Disusul RSUD Sosodoro Djatikoesoemo dengan nilai 765, dan Bank Jatim meraih juara III dengan nilai 700.

Masing-masing juara mendapatkan hadiah uang dan trophy yang diserahkan di lokasi finish, Taman Bengawan Solo, utara Pasar Kota Bojonegoro.

"Penilaiannya meliputi kesesuaian tema, kreatifitas dan atraksi, kekompakan, keindahan," kata Ketua Panitia Festival Bengawan 2018, Didik Wahyudi kepada suarabanyuurip.com.

Dijelaskan, jumlah peserta perahu hias tahun ini kegiatan ini diikuti 10 desa, 11 umum, 3 kapal VIP. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Sungai Bengawan Solo. Sungai yang membelah Pulau Jawa ini memiliki sejarah dan daya tarik sendiri bagi Bojonegoro dan juga bangsa Indonesia.

Selama ini Sungai Bengawan Solo digunakan untuk mengairi sawah dan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dan tentunya sudah diolah dulu.

"Banyak manfaat yang diberikan Sungai Bengawan Solo. Karena itu harus kita jaga dan pelihara bersama," pesannya.

Ditambahkan, selain parade perahu hias, sejumlah kegiatan juga digelar dalam Festival Bengawan. Di TBS sebagai garis finish ada 43 pelukis yang nanti hasil lukisannya akan dilelang. Juga 23 sastrawan dan ada 25 pelajar yang akan membacakan puisi.

"Diharapkan dengan kegiatan ini bisa menambah kegiatan yang bisa mendatangkan wisatawan ke Bojonegoro," pungkasnya.

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menyampaikan Festival Bengawan ini sebagai bentuk rasa syukur karena Bojonegoro telah dilewati Sungai Bengawan Solo yang memberikan banyak manfaat.

Bu Anna, sapaan akrab Bupati Bojonegoro, juga mengajak untuk meniru negara-negara di luar negeri dalam mengelola sungai baik sungai besar maupun kecil. Dia mencontohkan, Thailand yang bisa mengelola sungai sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan sarana transportasi dan juga sarana jual beli atau pasar apung. Sehingga itu bisa menjadi objek wisata baru dan dapat menarik wisatawan.

"Kedepan Sungai Bengawan Solo ini tidak hanya menjadi behaind city tapi menjadi front city," pungkas mantan politisi senayan itu.

Parade perahu hias mengundang peehatian masyarakat dari dalam luar Bojonegoro. Mereka berjubel melihat dari tepi Bengawan Solo. Bahkan tak sedikit warga yang sedang melakukan perjalanan melewati Jalan Bojonegoro - Padangan berhenti untuk menyaksikan perahu hias.

Rangkaian Festival Bengawan masih berlanjut hingg malam nanti mulai pukul 19:00-23:00 wib, dengan pertunjukan sastra bengawan dan lelang lukisan. Sastra bengawan akan menjadi tontonan langka dan unik karena ada kolaborasi lintas seni, melukis menjadi bagian pertunjukan yang akan dilakukan dua pelukis berkolaborasi dengan penyair, sinden dan kelompok musik unen-unen. (suko)

Kredit

Bagikan