Stok Darah di Lamongan Menipis

donor
SuaraBanyuurip.com -Â Totok Martono
Lamongan- Bulan puasa tidak hanya berimbas pada penurunan sejumlah aktifitas masyarakat. Namun jumlah pendonor di Lamongan, Jawa Timur juga turun drastis hingga 70 persen.
“Pada bulan puasa seperti ini, pendonor darah di PMI Kabupaten Lamongan menurun hingga 70 persen. Biasanya dalam sebulan PMI bisa mendapatkan darah hingga sebanyak 600 kantong darah, di puasa ini nampaknya bisa turun hingga menjadi 180 kantong saja, “ ujar Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Infokom Lamongan, Mohammad Zamroni kepada suarabanyuurip.com, Kamis (3/7/2014)
Sementara itu, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Lamongan kini juga menipis yakni 264 kantong. Dari jumlah tersebut untuk kantong darah golongan A hanya menyisakan 1 kantong. Kemudian 129 kantong darah golongan B, 113 kantong darah golongan O dan 21 kantong darah golongan AB.
“Menipisnya stok kantong darah golongan A ini dikarenakan jumlah pendonor yang sedikit. Sedangkan permintaan golongan darah tersebut banyak," imbuh dia.
Dengan menurunnya jumlah pendonor darah saat ramadhan seperti ini, pihak PMI melakukan berbagai upaya guna menarik pendonor agar tetap mendonorkan darahnya. Seperti dengan memberikan souvenir berupa kaos serta melayani pendonor darah selama 24 jam.
“Karena selama ini banyak yang mengira PMI hanya melayani di jam kerja saja. PMI juga melayani pendonoran darah setelah Sholat Tarawih," ujarnya.
Zamroni mengungkapkan, selama ini kebutuhan darah di Lamongan rata-rata mencapai 1.000 kantong darah per bulan. Sehingga untuk mengatasi kekurangan tersebut, PMI biasanya mengambil dari Unit Donor Darah (UDD) dari daerah lain, misalnya Surabaya. Namun jika mendesak akan diambilkan donor dari pihak keluarga.
Untuk diketahui, bahwa sebelumnya pengambilan darah utnuk setiap orang dulu hanya 250 cc. Sekarang disesuaikan dengan standar nasional, yakni sebanyak 350 cc. Sehingga setiap orang maksimal hanya bisa diambil darah 1 kantong saja.
Beragam upaya yang dilakukan PMI untuk meningkatkan stok darah disambut antusias masyarakat. Mereka berharap PMI bisa jemput bola dengan datang langsung kemasyarakat.
“PMI bisa melakukan donor darah dengan turun langsung kedesa-desa bekerja sama dengan pemerintahan desa. Cara ini tentu akan lebih efektif dan akan lebih menyentuh masyarakat. Apalagi jika mengetahui PMI memberikan sovenir bagi pendonor tentu masyarakat akan sangat antusias ikut donor darah, “ ujar salah satu Mahasiswa Unisda, Luluk (tok)
BERITA TERKAIT
PPSDM Migas Gelar Pelatihan Micro Learning di Industri Migas
Pemerintah Resmi Buka Penerimaan Calon Taruna dan Praja Jalur Sekolah Kedinasan
Cuti Bersama Lebaran Diajukan, Komisi V : Lonjakan Pemudik Harus Diantisipasi
40 Tahun Kiprah Elnusa di Blok Mahakam
Drawing Piala Dunia U-20 Batal, DPR: Pemerintah Harus Antisipasi Kemungkinan Terburuk
Mayat Tanpa Identitas di Bengawan Solo Diketahui Asal Sragen Jawa Tengah
I Ketut Sulasta : Gus Huda Pelopor Kerukunan Antar Umat Beragama di Bojonegoro
50% Penemuan Sumur Eksplorasi di Tanah Air Berupa Gas
AAL Kirim Prajuritnya Ikuti Pelatihan Pengelolaan BBM dan Pelumas di PPSDM Migas
Kementerian ESDM Selenggarakan High Level Human Capital Summit di JCC Senayan
123,8 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran Idul Fitri 2023
Pasar Seni di Festibale Ramadhan Jadi Pemersatu Seniman
Mayat Tanpa Indentitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Penerima BLT DD Mojodelik 2023 Berkurang Separuh Lebih
Siapkan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Bank Indonesia Jatim Sediakan Rp 24,5 Triliun
Diduga Serangan Jantung, Seorang Laki-laki Ditemukan Meninggal Dunia Saat Gowes
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Blora Melalui Bazar Ramadan
Produksi Terserap 50 Persen, Industri Semen Indonesia Harus Tembus Pasar Global
Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah di Bojonegoro Terbakar
Masjid Nurul Huda, Bukti 300 Tahun Syiar Islam di Bojonegoro
PT Rekind Urug Kubangan Jalan Dekat Gate 4 JTB