Proyek Gas Jambaran Tiung Biru Siap Uji Coba Produksi pada Juli 2022

Proyek Gas JTB
SuaraBanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) siap uji coba produksi pada bulan Juli ini. Proyek JTB ini, diproyeksikan menjadi sumber gas untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri, serta kelistrikan khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Lapangan JTB diproyeksikan dapat memproduksi raw gas sebesar 315 MMSCFD dan kondensat 2.700 bcpd. Selain itu, masih ada potensi tambahan produksi gas hingga 20 MMSCFD. Sehingga, terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.
"Persiapannya telah memasuki tahap akhir, terutama memastikan standar keselamatan migas telah terpenuhi. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji.
Menurut Tutuka, saat ini semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan. Namun masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi.
"Terkait safety itu harus dipastikan dan di industri migas, safety itu nomor satu," kata Tutuka sebagaimana dikutip dari laman ESDM.
Dia mengatakan, gas in atau uji coba produksi merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta pelaksanaannya yang tetap memperhatikan keselamatan migas. Setelah gas in berjalan lancar, tahap berikutnya adalah gas on stream.
"Usai dipastikan peralatan berfungsi baik, baru kemudian gas on stream. Masih butuh beberapa waktu lagi," kata Tutuka saat kunjungan kerja ke Proyek Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (13/7/2022) kemarin.
Sementara itu, Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas dan KSP dalam menyukseskan Proyek JTB ini. Sebab, proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri.
"Serta kelistrikan khususnya di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
Aturan Penerapan Teknologi Migas Ramah Lingkungan Tunggu Persetujuan Presiden
Selama Januari 2023, Ada 252 Istri di Bojonegoro Ajukan Cerai Gugat
Membacakan Dongeng Berdampak Positif pada Perkembangan Anak
Produksi Migas Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera Lampaui Target
Bocah Asal Soko Tuban Dilaporkan Tenggelam di Sungai Pacal
Penipu Gunakan AMSI untuk Lakukan Pemerasan
Digitalic : SEO yang Baik Harus Berdampak Bagi Bisnis
Pertamina EP Cepu Field 11 Bangun Jalan Cor Menuju CPP Gundih
Regional Indonesia Timur Capai Produksi Minyak 2022 di Atas Target
Produksi Blok Rokan Ditarget Capai 300 Ribu Bph dalam 5 Tahun
Kisah Segitiga Pemkab, Alimdo, dan Pedagang Pasar Kota Bojonegoro
Pemkab Bojonegoro Siapkan Rp 34,6 Miliar untuk Beasiswa Pendidikan
Pertemuan Warga Ring 1 Migas Sukowati dan PT Elnusa Tak Capai Kesepakatan
Ogah Disanksi, Pemdes Campurejo Tolak Bagikan SPPT PBB P2
Jaga Daya Saing Industri, Pemerintah Pertahankan Subsidi Energi
Cerita Adib Nurdiyanto Perades Mojodeso Raih Penghargaan Upakarti Nasional
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Regulasi Hilir Migas untuk ASN KESDM
Pelatihan dan Sertifikasi Teknisi Instrumentasi Tingkat I untuk Daerah 3T
Dorong OPL Banyu Urip, Upaya Pemerintah Tingkatkan Produksi Migas Nasional
Realisasi Lifting Migas 2022 di Bawah Target
Dulu Rp 100 Ribu, Kini Harga BBM Pertalite di Papua Rp 10 Ribu Per Liter