SKK Migas dan KKKS Sepakati 5 Rekomendasi Peningkatan Kinerja Hulu Migas

CEO Forum 2022

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Chief Executive Officier (CEO) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyepakati lima rekomendasi peningkatan kinerja hulu migas nasional untuk mencapai target jangka pendek tahun 2022 dan 2023 maupun target jangka panjang 2030.

Kelima kesepakatan tersebut dihasilkan dalam perhelatan CEO Forum ke-4 ditahun 2022 yang diselenggarakan di Wisma Mulia Jakarta (11/7/2022).

Kelima rekomendasi dalam rangka mencapai target produksi minyak dan gas dalam jangka pendek dan target jangka panjang 2030 yaitu produksi 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD tersebut adalah melakukan inventarisasi upaya-upaya jangka pendek (dalam 3 bulan) peningkatan produksi migas (kuantitatif per jenis upaya).

Kedua, melakukan pengkajian cost and benefit upaya peningkatan produksi yang massif, agresif dan efisien, serta beberapa dampaknya terhadap produksi.

Ketiga melakukan upaya peningkatan produksi, khususnya untuk program Filling The Gap. Keempat melakukan pendalaman mekanisme EOR (jika dapat diimplementasikan) terkait pemetaan potensi pengembangan baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk variasi jenis chemical yang dapat dipergunakan.

Baca Juga :   Perusahaan Migas Asal Spanyol Mundur dari WK Andaman III

Kelima menyiapkan work program and buget (WP&B) 2023 secara massif, agresif dan efisien sesuai dengan komitmen-komitmen kepada Pemerintah (KKP dll) dan Long Term Planning.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan SKK Migas dan KKKS memiliki arah tujuan yang sama untuk bersama-sama untuk meningkatkan kinerja hulu migas dalam mencapai target target jangka pendek maupun jangka panjang di 2030.

“Rekomendasi yang ada mencerminkan kebutuhan riil dari industri hulu migas, dan kami berharap para pemangku kepentingan memberikan dukungannya untuk merealisasikan rekomendasi tersebut,” tegas Dwi Soetjipto pada penutupan CEO Forum dalam keterangan tertulisnya yang diterima suarabanyuurip.com, Selasa (12/7/2022).

“Saat ini kita sudah memiliki buku panduan harga migas Semester I dan saya berharap sudah dipergunakan untuk membantu perencanaan dan operasional komersialisasi migas sehingga akan didapatkan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan optimalisasi penerimaan negara dan KKKS,” lanjutnya.

Mantan Direktur Utama Pertamina (Persero) itu menyampaikan bahwa momentum kenaikan harga migas ini, tidak serta merta mendorong kenaikan investasi migas. Investasi Migas saat ini baru mencapai US$ 4.8 Miliar. Maka dengan telah disepakatinya 5 rekomendasi, serta semangat para pimpinan KKKS pada CEO Forum ini, ada perbaikan kinerja yang signifikan di sisa tahun 2022.

Baca Juga :   15 Tahun Wujudkan Kedaulatan Energi Nasional, Berikut Capaian Kinerja PHE

“Saya menyampaikan apresiasi atas apa yang kita capai pada pertemuan ini, namun saya mengingatkan bahwa ini baru langkah awal saja, maka implementasinya menjadi paling utama. SKK Migas akan melakukan pemantauan atas kesepakatan dalam CEO Forum 2022,” tegas Dwi Soetjipto.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian para CEO Hulu Migas. Antar lain adalah penguatan institusi hulu migas untuk memberikan kepastian hukum dan investasi, terkait upaya penanganan unplanned shutdown.

Selain itu yang menjadi perhatian adalah bagaimana recovery paska pulihnya kembali operasi, dan bagaimana menutupi produksi yang hilang dan sebagainya.(suko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *