SuaraBanyuurip.com – D Suko Nugroho
Blora – Industri di sektor minyak dan gas bumi memerlukan investasi besar, resiko yang tinggi dan teknologi yang mumpuni serta kembalinya biaya modal yang membutuhkan waktu panjang. Selain itu perusahaan juga membutuhkan penangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan standard kompetensi tertentu yang telah ditetapkan pemerintah. Meskipun demikian, bisnis ini juga tetap membutuhkan keuntungan dan ketersediaan stock.
Dalam usaha memahami tentang resiko dan analisis keputusan, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menyelenggarakan pelatihan Petroleum Risk and Decision Analysis untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pelatihan yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu (6/7/2022) lalu, selama tiga hari. Pelatihan dipimpin oleh Agus Wibowo.
Dalam kesempatan tersebut, Agus menekankan bahwa pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan IP ASN di lingkungan Kementerian ESDM. Selain itu, sebagai dasar pelatihan, maka peserta diharapakan juga mampu melakukan analisis resiko dan keputusan di bidang perminyakan.
“Tujuan pelatihan ini selain untuk meningkatkan IP ASN, tetapi juga untuk menambah keilmuan mengenai keekonomian minyak dan gas bumi. Selama tiga hari ini mereka mendapatkan materi tentang Statistik Perminyakan, Pengambilan Keputusan, Decision Tree Analysis, Simulasi Montecarlo, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP),†tutupnya ketika ditemui seusai pelatihan pada Jum’at (8/7/2022). (adv/suko)
