Subholding Upstream Pertamina Catatkan Optimasi Biaya 98,3 Juta USD

Optimasi biaya PHE.
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Ciawi - PT Pertamina Hulu Energi berhasil melalukan efisiensi biaya 98,3 Juta Dollar US (61%) hingga Mei 2022 dari seluruh Regional & AP services di bawah pengelolaan Subholding Upstream Pertamina. Optimasi biaya dilakukan untuk mencapai target laba pada tahun ini sebesar USD 160 juta.
Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina menyampaikan strategi cost optimization ini sebagai salah satu budaya perusahaan melalui program OPTIMUS (Optimization Upstream). Pada tahun 2021, Program Optimus berhasil mencatatkan optimasi biaya hingga 581 Juta Dollar US yang dilakukan di seluruh Regional & AP services di bawah pengelolaan Subholding Upstream Pertamina.
"Optimasi Biaya dan Pertumbuhan Pendapatan tahun 2022 ini ditargetkan sebesar 160 Juta USD," ujar Arya dalam keterangan tertulisnya yang diterima suarabanyuurip.com, Jumat (8/7/2022).
Selain terus meningkatkan kinerja Optimus, lanjut Arya, Subholding Upstream juga bersinergi dengan SKK Migas untuk mengoptimalkan inovasi optimalisasi biaya. Subholding Upstream Pertamina menggelar rapat koordinasi program kerja OPTIMUS (Optimization Upstream) bersama SKK Migas yang diadakan di Bogor, Rabu (6/7) mengusung tema Sinergi dan Kolaborasi.
Dijelaskan koordinasi ini bertujuan untuk membedah secara menyeluruh cost optimization untuk memungkinkan perusahaan mencapai volume produksi yang direncanakan dengan biaya yg lebih rendah.
“Program optimus adalah inovasi berupa optimalisasi biaya yang menjadi budaya perusahaan dalam mencapai volume produksi yang direncanakan dengan biaya yang lebih rendah,” tegas Arya.
“Tahun 2022, untuk pencapaian target laba perusahaan maka dilakukan upaya optimisasi biaya dengan target sebesar 160 Juta Dollar US. Upaya tersebut dilakukan pembentukan gugus tugas dengan mengedepankan sinergi dan hingga Mei 2022 realisasinya mencapai 98,3 Juta Dollar US (61%) efisiensi yang dicatat oleh Subholding Upstream Pertamina,” lanjut Arya.
Senada disampaikan Kepala Divisi Rencana Anggaran SKK Migas, Dyah Anjarwati. Ia menyebutkan bahwa program optimus bertujuan untuk mencari solusi dimana kegiatan pendukung produksi harus tetap berjalan dengan biaya yang tetap efisien tanpa mengorbankan target produksi.
"SKK Migas sangat mendukung Program Optimus, dengan sinergi seperti ini maka kendala dalam pelaksanaannya dapat diselesaikan bersama," tutup Dyah.(suko)
BERITA TERKAIT
Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Triwulan Pertama Lampaui Target
PPSDM Migas Gelar Pelatihan Micro Learning di Industri Migas
Pemerintah Resmi Buka Penerimaan Calon Taruna dan Praja Jalur Sekolah Kedinasan
Cuti Bersama Lebaran Diajukan, Komisi V : Lonjakan Pemudik Harus Diantisipasi
40 Tahun Kiprah Elnusa di Blok Mahakam
Drawing Piala Dunia U-20 Batal, DPR: Pemerintah Harus Antisipasi Kemungkinan Terburuk
Mayat Tanpa Identitas di Bengawan Solo Diketahui Asal Sragen Jawa Tengah
I Ketut Sulasta : Gus Huda Pelopor Kerukunan Antar Umat Beragama di Bojonegoro
50% Penemuan Sumur Eksplorasi di Tanah Air Berupa Gas
AAL Kirim Prajuritnya Ikuti Pelatihan Pengelolaan BBM dan Pelumas di PPSDM Migas
Kementerian ESDM Selenggarakan High Level Human Capital Summit di JCC Senayan
123,8 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran Idul Fitri 2023
Pasar Seni di Festibale Ramadhan Jadi Pemersatu Seniman
Mayat Tanpa Indentitas Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Penerima BLT DD Mojodelik 2023 Berkurang Separuh Lebih
Siapkan Layanan Penukaran Uang Pecahan, Bank Indonesia Jatim Sediakan Rp 24,5 Triliun
Diduga Serangan Jantung, Seorang Laki-laki Ditemukan Meninggal Dunia Saat Gowes
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Blora Melalui Bazar Ramadan
Produksi Terserap 50 Persen, Industri Semen Indonesia Harus Tembus Pasar Global
Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah di Bojonegoro Terbakar
Masjid Nurul Huda, Bukti 300 Tahun Syiar Islam di Bojonegoro