127 Santri Temboro Asal Bojonegoro Jalani Rapid Test, 4 Reaktif

20051

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Dari rapid test 127 santri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, asal Kabupaten Bojonegoro, diketahui empat santri reaktif.

“Keempat santri telah diisolasi di rumah sakit,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro, Masirin, Senin (27/4/2020) malam. 

Rapid test belum bisa menentukan apakah keempat santri tersebut positif virus corona atau Covid-19. Rapid test merupakan tes awal untuk mengetahui reaksi sistem imun tubuh. Jika reaktif, berarti terdapat virus di dalam tubuhnya.

Untuk memastikan positif atau tidaknya perlu dilakukan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Swab dengan mengambil sampel lendir dari hidung dan tenggorakan.

“Kami pakai istilah reaktif untuk rapid test karena belum tentu positif virus corona,” ucap Masirin. 

Ke 124 santri Temboro yang pulang kampung itu berasal dari sejumlah kecamatan di Bojonegoro. Di antaranya Margomulyo, Ngraho, dan Purwosari. 

Santri yang hasil rapid tesnya tidak reaktif menjalani karantina di rumah isolasi di masing-masing desa. Namun ada juga yang dikarantina di rumah isolasi Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. 

Baca Juga :   Jalan Kampung Tunel Dibuka

“Di BLK ada 14 santri dari Temboro. Kondisi mereka sampai hari ini sehat semua,” tutur pria yang juga menjabat Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Bojonegoro. 

Sementara 109 santri Temboro lainnya melakukan isolasi di masing-masing desa. Status mereka adalah orang tanpa gejala (OTG).

“Kedatangan mereka bervariasi. Ada yang Minggu kemarin,” tandasnya.

Selain BLk, Pemkab Bojonegoro juga menyiapkan pesanggrahan objek wisata Dander Park, sebagai rumah isolasi bagi santri maupun warga dari luar daerah. 

Larang mudik jauh hari telah disampaikan oleh Pemkab Bojonegoro. Bupati Anna Muawanah telah mengeluarkan surat imbauan kepada semua camat dan kepala desa untuk disampaikan kepada masyarakat yang memiliki keluarga di perantauan agar tidak mudik atau pulang kampung. Namun demikian, pemkab tetap menyiapkan rumah isolasi bagi warga luar daerah yang memaksa pulang kampung.

Selain itu, Bupati Anna juga telah menginstruksikan kepada semua desa di wilayahnya untuk menyiapkan rumah isolasi. Sekarang ini ada 430 rumah isolasi atau shelter, yang tersebar di 419 desa yang mampu menampung sebanyak 12.807 orang.

Baca Juga :   SKK Migas Bantu Korban Banjir Bojonegoro

Rumah isolasi tersebut dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat tidur, MCK, dan kebutuhan hidup sehari-hari mereka ditanggung pemerintah desa. 

Berdasarkan update sebaran Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro Per-Tanggal 27 April 2020 Jam 18.00 WIB, masih terdapat jumlah penambahan tiga orang dalam pemantauan (ODP). Yakni di Kecamatan Dander, Tambakrejo,  dan Temayang masing-masing satu orang.

Selain itu juga ada peningkatan status ODP menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) di Kecamatan Bojonegoro sebanyak satu orang, dan 1 PDP di Kecamatan Trucuk. Sedangkan status orang dalam resiki  (ODR) sebanyak 37.057 orang dan OTG sebanyak 216 orang.

“Untuk status positif virus corona kumulatif sampai hari ini sebanyak 8 orang, 1 orang meninggal dunia,” pungkas Masirin.(suko) 










»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *