SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat semua orang mengisolasi diri di rumah daripada bepergian. Hal ini berimbas pada kondisi Terminal Bus Rajekwesi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang biasannya ramai lalu-lalang calon penumpang menjadi sepi. Tak pelak membuat sejumlah sopir bus memilih untuk mengandangkan kendaraannya.
Ketua Paguyuban Sopir Bus di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Parno mengatakan, jika pun sopir yang memilih untuk tetap jalan maka penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan bahan bakar yang sudah dikeluarkan.
“Sangat sepi penumpang. Daripada maksakan jalan tapi min atau rugi karena habis buat beli solar mending berhenti tidak jalan,” katanya, kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (8/4/2020).
Sekarang, ada sekira 70 persen sopir bus jurusan Bojonegoro – Surabaya yang mulai tidak beroperasi. Termasuk salah satunya Parno sendiri.
Sementara, Kepala Terminal Rajekwesi Bojonegoro Sentot Sugeng, mengatakan, total di Terminal Rajekwesi ada sebanyak 120 armada trayek Bojonegoro – Surabaya. Namun, kini perusahaan mulai banyak mengurangi jumlah perjalanan.
Pihak PO mengurangi perjalanan dari yang biasanya bisa pulang pergi (Bojonegoro – Surabaya) dua kali sekarang hanya sekali.
“Biasanya PO Bus masih berangkat namun mengurangi intesitas dua hari sekali. Tapi, sekarang satu hari hanya sekali,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, adanya pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Terminal Rajekwesi saat ini diberlakukan aturan bagi setiap penumpang yang turun dilakukan penyemprotan disinfektan, serta disediakan alat cuci tangan dan tes suhu tubuh menggunakan thermal scanner.(rien)